Berita

Kepala Badan Riset dan Inovasi Strategis (BRAINS) DPP Partai Demokrat, Dr. Ahmad Khoirul Umam/Ist

Politik

Demokrat Endus Pemisahan Pemilu Suburkan Nuansa Federalisme

JUMAT, 27 JUNI 2025 | 13:16 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pemisahan Pemilu Nasional dan Pemilu Lokal sebagaimana diputuskan Mahkamah Konstitusi (MK) mengandung sejumlah tantangan serius yang perlu diantisipasi.

Menurut Kepala Badan Riset dan Inovasi Strategis (BRAINS) DPP Partai Demokrat, Dr. Ahmad Khoirul Umam, salah satu tantangan utama adalah potensi fragmentasi siklus politik antara tingkat nasional dan lokal. 

“Selama ini caleg nasional dan lokal bekerja bersama menjangkau konstituen di daerah pemilihan. Pemisahan ini akan mempersulit caleg nasional karena kehilangan dukungan mesin politik lokal yang mengakar, dan ini bisa mendorong kembali politik biaya tinggi,” ujar Umam dalam pernyataan tertulis, Jumat, 27 Juni 2025.


Ia juga menyoroti dampak terhadap sistem pemerintahan secara keseluruhan. Menurutnya, pemisahan pemilu berpotensi memperlebar jarak koordinasi antara pusat dan daerah. Hal ini membuka ruang diskusi ulang terhadap sinkronisasi antara sistem presidensial di tingkat pusat dan sistem desentralisasi di daerah. 

"Arah kebijakan pusat dan daerah bisa makin tak seirama, memperkuat nuansa federalisme dalam praktik," jelasnya.

Tantangan lainnya adalah potensi perpanjangan siklus ketegangan politik. Dengan jadwal pemilu yang terpisah, suasana kompetisi politik bisa berlangsung lebih lama, berisiko mengganggu stabilitas pemerintahan dan sosial. 

Ketidaksamaan waktu pelantikan pejabat nasional dan daerah juga dikhawatirkan menyulitkan koordinasi kebijakan lintas level pemerintahan.

Di sisi lain, Umam juga mempertanyakan apakah putusan MK ini termasuk dalam ranah open legal policy, yang seharusnya menjadi domain pembuat undang-undang. 

Ia menegaskan bahwa partai politik di parlemen dan pemerintah perlu menyusun peta jalan reformasi sistem politik dan pemilu yang lebih matang dan konsisten.

“Jangan sampai aturan-aturan fundamental seperti ini mudah berubah, apalagi di masa ‘injury time’ menjelang momentum politik penting,” tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya