Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Saham Tambang dan Perbankan Melesat, Wall Street Ditutup Ceria

JUMAT, 27 JUNI 2025 | 08:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir di zona hijau, saat serangkaian indikator ekonomi mendorong Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga tahun ini.

Serangkaian data ekonomi memperlihatkan PDB kuartal pertama berkontraksi lebih dari yang dilaporkan sebelumnya karena belanja konsumen yang lebih lemah dari ekspektasi, sementara klaim pengangguran mencapai titik tertinggi dalam beberapa tahun, memicu kekhawatiran kondisi pasar kerja mulai rapuh. 

Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 404,41 poin, atau 0,94 persen, menjadi 43.386,84 pada penutupan perdagangan Kamis 26 Juni 2025 waktu setempat. 


S&P 500 naik 48,86 poin, atau 0,80 persen, menjadi 6.141,02. Nasdaq Composite Index melonjak 194,36 poin, atau 0,97 persen, menjadi 20.167,91.

Saham sektor perbankan memimpin penguatan, menyusul rencana The Fed untuk melonggarkan aturan leverage bagi bank-bank besar, yang berpotensi mengurangi persyaratan modal terhadap aset berisiko rendah. 

Indeks sektor perbankan S&P 500 melesat 1,6 persen.

Presiden The Fed Richmond, Thomas Barkin, memperingatkan agar tidak mengambil opsi di tengah ketidakpastian ekonomi yang sedang berlangsung, tetapi menambahkan bahwa dia tidak memperkirakan tarif akan "seinflasi seperti yang dikhawatirkan banyak orang."

Chairman The Fed, Jerome Powell, mengatakan di depan Kongres, bahwa sikap kebijakan "wait-and-see" bank sentral, sehubungan dengan penurunan suku bunga dan efek tarif ekonomi.

Pasar keuangan saat ini memperkirakan kemungkinan hampir 21 persen untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Juli, dan lebih dari 75 persen kemungkinan penurunan pertama tahun ini akan terjadi pada September, menurut FedWatch Tool CME Group.

Pekan lalu, The Fed merilis Ringkasan Proyeksi Ekonomi terbarunya, yang menunjukkan perumus kebijakan mengantisipasi pemotongan suku bunga kebijakan utama sekitar setengah poin persentase pada akhir tahun.

Harga tembaga melonjak ke level tertinggi dalam tiga bulan, mendorong saham perusahaan tambang Freeport-McMoRan dan Southern Copper masing-masing melejit 6,8 persen dan 7,8 persen.

Jumlah saham yang naik melebihi yang turun dengan rasio 4,76 banding 1 di NYSE . Ada 338 saham baru yang naik dan 66 saham baru yang turun di NYSE . Ada 338 saham tertinggi baru dan 66 saham terendah baru di NYSE .

Saham Nike menguat 2,83 persen. Sementara Saham Walmart anjlok 1,18 persen.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya