Berita

Pengamat politik Guntur Rahman Putra/Ist

Dunia

Intervensi AS di Konflik Iran-Israel Alarm Keras Perang Dunia III

SELASA, 24 JUNI 2025 | 22:17 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ketegangan global mencapai titik paling genting. Serangan udara Amerika Serikat (AS) ke tiga situs nuklir utama Iran telah mendorong dunia ke ambang krisis besar.

Pengamat politik Guntur Rahman Putra memaknai kondisi dinamika geopolitik saat ini bukan lagi sekadar konflik diplomatik, melainkan alarm keras menuju potensi Perang Dunia III.

"Jika hukum internasional hanya menjadi formalitas tanpa keberanian menindak, maka kekacauan bukan takdir, tetapi kelalaian kolektif," ujar Guntur kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa, 24 Juni 2025.


Terbaru, Iran telah melakukan tindakan balasan dengan menyerang pangkalan udara utama AS di Qatar pada Senin malam waktu setempat, 23 Juni 2025.

Bagi Guntur, aksi saling serang ini menunjukkan kegagalan struktur hukum internasional dalam menjamin keadilan dan stabilitas global.

Ia menyebut prinsip-prinsip dasar hukum internasional seperti non-aggression, sovereign equality, dan peaceful dispute settlement saat ini berada di titik paling lemah.

"Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) seharusnya menjadi benteng penjaga perdamaian. Tapi hari ini, ia justru terlihat seperti penonton dalam pertandingan berdarah antar kekuatan dunia," kritiknya.

Lebih jauh, Guntur yang juga seorang advokat ini menegaskan fenomena “no viral, no justice” kini tidak hanya terjadi di dalam negeri, tapi juga di panggung internasional.

"Jika tidak viral, dunia tutup mata. Jika tidak ada tekanan media, keadilan dibiarkan tertidur. Ini ironi besar peradaban modern," tegasnya.

Ia mendorong agar negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, tidak hanya berperan sebagai penonton, tetapi sebagai bagian dari kekuatan moral dunia.

"Indonesia punya kapasitas diplomatik, posisi strategis, dan suara dunia Islam. Jangan tunggu sampai api konflik membakar kawasan baru kita mulai bicara," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya