Konflik antara Israel dengan Iran yang sudah berlangsung dalam satu pekan terakhir tampaknya bakal berlarut-larut. Pasalnya, Israel bersumpah tidak akan menghentikan serangannya hingga ancaman nuklir Teheran benar-benar dilenyapkan.
Hal tersebut dikatakan Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, dalam rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), Jumat 20 Juni 2025 waktu setempat.
"Kami tidak akan berhenti (menyerang Iran)," tegas Danon seperti dikutip dari Reuters, Sabtu 21 Juni 2025.
"Tidak (hentikan serangan) sampai ancaman nuklir Iran dimusnahkan, tidak sampai mesin perangnya dilucuti, dan tidak sampai rakyat kami serta rakyat Anda aman," imbuhnya.
Sejak 13 Juni lalu, konflik bersenjata antara Israel dan Iran terus membara. Sementara itu, Iran menyatakan akan terus bertahan dan membela diri dari agresi Israel.
Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeeid Iravani, yang turut menghadiri rapat tersebut mengecam keras serangan Israel. Ia bahkan menyerukan agar DK PBB segera bertindak.
"Israel tampaknya menyatakan akan melanjutkan serangan ini sebanyak hari yang diperlukan. Kami sangat khawatir dengan laporan kredibel bahwa Amerika Serikat mungkin akan bergabung dalam perang ini," kata Iravani, dikutip dari
AFP.
Kekhawatiran itu bukan tanpa dasar. Presiden AS Donald Trump pada hari yang sama menyatakan bahwa Iran hanya memiliki “dua minggu maksimal” untuk menghindari kemungkinan serangan udara dari Negeri Paman Sam.
Pernyataan itu dinilai sebagai sinyal kuat bahwa Washington tengah mempertimbangkan keterlibatannya dalam waktu dekat.
Sementara itu di Tel Aviv, Kepala Staf Umum Militer Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, menyatakan pasukannya harus bersiap menghadapi konflik berkepanjangan.
"Kita telah memulai operasi paling rumit dalam sejarah kita untuk menyingkirkan ancaman sebesar itu terhadap musuh semacam itu. Kita harus siap untuk operasi yang berkepanjangan," kata Zamir dalam video resmi yang ditujukan kepada publik Israel.