Berita

Ilustrasi/Ist

Politik

DPP Kamaksi:

Direksi BUMN Rasa 'Dewa' Cederai Semangat Efisiensi

JUMAT, 20 JUNI 2025 | 04:45 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kehidupan Direksi BUMN yang punya banyak ajudan dan staf ahli terus menuai sorotan di tengah publik. Pasalnya, Perilaku eksklusifitas Direksi BUMN menimbulkan kesan jauh dari rakyat dan bikin boncos keuangan negara.  

Terkait itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Kaukus Muda Anti Korupsi (DPP Kamaksi) Joko Priyoski memberikan kritik tajam atas fenomena tersebut. 

"Kamaksi mengingatkan para Direksi BUMN agar tidak bersikap seperti ‘Dewa’ yang dikelilingi banyak ajudan, protokol dan staf ahli. BUMN adalah perusahaan milik rakyat bukan milik pribadi. Hanya Presiden yang pantas dikawal ajudan dan protokoler karena memang sosok Kepala Negara,” ujar Joko dalam keterangannya yang diterima redaksi, Kamis, 19 Juni 2025. 


“Kami mendukung Presiden Prabowo dan Danantara memberi peringatan seluruh Direksi BUMN dan fokus bekerja dalam pelayanan publik,” tambahnya. 

Ia mendorong Direksi BUMN rasa ‘Dewa’ ini harus dicopot dari jabatannya karena membuat jarak dengan rakyat. Direksi BUMN jangan jauhi rakyat. 

“Mereka tidak becus bekerja dan bersikap seperti ‘Dewa’, lebih baik mundur saja dari BUMN," tegas Joko.

Aktivis yang akrab disapa Jojo itu juga menjelaskan bahwa realitas saat ini beberapa Direksi BUMN bukan hanya punya banyak ajudan, tapi juga punya banyak staf ahli bahkan gajinya mencapai Rp50 juta perbulan. 

“Kamaksi juga mendesak Presiden Prabowo dan Danantara agar segera mencabut Surat Edaran (SE) 9/2020 tentang Staf Ahli Bagi Direksi BUMN yang ditandatangani Menteri BUMN Erick Thohir pada 3 Agustus 2020. Banyaknya staf ahli dan ajudan Direksi BUMN bertolak belakang dengan semangat efisiensi dan mencederai tata kelola birokrasi yang bersih, transparan dan akuntabel,” bebernya.

“Sekaranglah saatnya seluruh BUMN dibenahi, kami akan terus menjadi mata dan telinga konsisten bergerak mengawal Merah Putih demi mewujudkan pelayanan publik yang baik bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme di tubuh BUMN," pungkas Joko.

Populer

Gagal Tunjukkan Ijazah Asli Jokowi, Dirtipidum Kalah Telak

Rabu, 09 Juli 2025 | 17:57

Ini Susunan Pengurus Besar Ikatan Alumni PMII Periode 2025-2030

Senin, 14 Juli 2025 | 01:52

Alasan Jokowi Tak Hadir Gelar Perkara Khusus Ijazah Palsu di Bareskrim

Rabu, 09 Juli 2025 | 14:02

Pemecatan Beathor di BP Taskin Pertegas Kepalsuan Ijazah Jokowi

Minggu, 06 Juli 2025 | 10:01

Kalau Ada yang Tak Tumbuh dari Bawah Pasti Bukan PMII, Itu HMI!

Senin, 14 Juli 2025 | 04:50

Staf Kemlu Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos Mewah Menteng

Selasa, 08 Juli 2025 | 16:24

Roy Suryo Ungkap Video Jokowi Naik Kendaraan ATV Asli, Ini Lokasinya

Senin, 07 Juli 2025 | 04:50

UPDATE

Polisi Gercep Atasi Tindak Pidana Kekerasan pada Anak di Boyolali

Selasa, 15 Juli 2025 | 06:31

Kuasa Hukum PT BRW Soroti Dugaan Kreditur Fiktif Penyebab Kepailitan

Selasa, 15 Juli 2025 | 05:24

Saatnya Pemerintah Tegakkan Keadilan Lahan Sebelum Kemiskinan Meluas

Selasa, 15 Juli 2025 | 04:37

De-Offisialisasi Kopdes Merah Putih

Selasa, 15 Juli 2025 | 03:45

Pemprov DKI Diminta Tertibkan Operasional Ambulans Non-Medis

Selasa, 15 Juli 2025 | 03:03

Koperasi Bisa jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan Pesisir

Selasa, 15 Juli 2025 | 02:47

Kerdilkan HMI, Pernyataan Cak Imin Ahistoris dan Menyesatkan

Selasa, 15 Juli 2025 | 01:54

Tak Sempat Azankan Anak, Keluarga Terdakwa Judol Adhi Kismanto Makin Sulit

Selasa, 15 Juli 2025 | 01:23

Terungkap Kode 'Bagi PM' di Sidang Judol, Aliran Dana ke Budi Arie?

Selasa, 15 Juli 2025 | 00:46

Febri Diansyah Tuding JPU KPK Pelintir Keterangan Ahli soal Judicial Review

Selasa, 15 Juli 2025 | 00:12

Selengkapnya