Berita

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres/Net

Bisnis

Krisis Dana, PBB Rumahkan Ribuan Staf

KAMIS, 19 JUNI 2025 | 16:17 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemutusan hubungan kerja (PHK) tak hanya melanda perusahaan swasta, tetapi juga melanda badan internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengumumkan akan merumahkan sekitar 3.500 staf atau sepertiga dari total tenaga kerjanya akibat krisis pendanaan yang semakin memburuk.

Keputusan ini diumumkan menyusul pemangkasan besar-besaran bantuan luar negeri dari Amerika Serikat, negara yang selama ini menjadi donor terbesar UNHCR. 


Dikutip dari AFP, Kamis 19 Juni 2025, Washington sebelumnya menyumbang lebih dari 40 persen dari keseluruhan anggaran UNHCR, atau sekitar 2 miliar dolar AS (Rp32 triliun) per tahun.

Namun, bantuan itu dipangkas sejak kebijakan baru Presiden Donald Trump yang mengurangi belanja luar negeri, termasuk untuk sektor kemanusiaan. 

Tak hanya AS, sejumlah negara lain juga mengikuti langkah serupa dengan memperketat alokasi dana bantuan internasional.

"Mengingat realitas keuangan yang sangat menantang, UNHCR tidak punya pilihan selain mengurangi skala operasinya secara keseluruhan," ujar Kepala UNHCR Filippo Grandi dalam keterangan resminya.

Sebagai bagian dari efisiensi, UNHCR akan melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan, anggaran, hingga struktur kelembagaan, termasuk merampingkan operasi di kantor pusat dan regional.

Selain ribuan pemutusan kontrak pekerja tetap, ratusan pekerja sementara juga akan diberhentikan karena tidak tersedia lagi anggaran untuk mempertahankan posisi mereka.

"Secara keseluruhan, kami memperkirakan terjadi pengurangan sekitar 30 persen dalam biaya kepegawaian secara global," demikian pernyataan badan tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya