Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani/Tangkapan layar

Bisnis

Manufaktur Global Tertekan ke Level Terendah, Ini Respon Sri Mulyani

RABU, 18 JUNI 2025 | 12:12 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kondisi sektor manufaktur dunia terus mengalami tekanan serius. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan indeks manufaktur global atau Purchasing Managers' Index (PMI) saat ini berada di level terendah sejak Desember 2024.

“Sektor manufaktur mengalami tekanan kita lihat di sini 49,6 indeks dari PMI manufaktur global ini berarti secara global kegiatan sektor manufaktur cenderung dalam zona kontraktif dan angka ini adalah angka terendah sejak Desember 2024,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, dikutip Rabu 18 Juni 2025.


Sri Mulyani mengatakan lebih dari 70 persen negara yang disurvei mengalami kontraksi di sektor manufaktur. 

“Artinya, PMI mereka berada di bawah angka 50, termasuk Indonesia yang saat ini di level 47,4,"tambahnya.

Berdasarkan paparan Sri Mulyani, hanya 29,2 persen negara yang PMInya masih memiliki aktivitas ekspansi, seperti India dan Amerika Serikat (AS).

Menurutnya, lemahnya sektor manufaktur ini dipicu oleh kombinasi berbagai ketidakpastian global, di antaranya konflik geopolitik, ketegangan dagang antarnegara, serta kebijakan fiskal yang cenderung agresif dari negara-negara maju.

“Ini adalah dampak yang kita lihat dalam geopolitik security yang makin fragile yang makin rapuh dan rentan yang menyebabkan implikasi kepada kegiatan ekonomi ekspor import manufaktur dan juga dari sisi capital flow yang berdampak kepada seluruh dunia,” jelasnya.

Menurut bendahara negara tersebut, tumpukan ketidakpastian ini menciptakan tekanan ganda terhadap perekonomian dunia.

"Ini sebabkan dua ketidakpastian. Pertama harga naik seperti harga minyak naik tapi demand akan melemah. Tekanan harga inflasi naik namun ketidakpastian yang menyebabkan ekonomi global melemah. Ini tidak baik dan harus diantisipasi," tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya