Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Permintaan Minyak Dunia Masih Gaspol hingga 2029

RABU, 18 JUNI 2025 | 11:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Badan Energi Internasional (IEA) memprediksi permintaan minyak dunia masih akan terus naik hingga akhir dekade ini atau pada 2029. Khusus China, permintaan minyak diprediksi mencapai puncak lebih cepat pada 2027. 

Dalam pernyataannya pada Selasa, 17 Juni 2025, IEA mengatakan meskipun permintaan minyak dari China mulai melambat lebih awal, secara keseluruhan konsumsi global masih akan tumbuh hingga mencapai puncaknya pada tahun 2029. 

Prediksi ini bertentangan dengan pandangan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memperkirakan konsumsi minyak dunia akan terus naik untuk waktu yang lebih lama.


"Kenaikan permintaan ini didorong oleh harga bensin yang murah dan lambatnya penggunaan mobil listrik di Amerika Serikat," kata IEA, dikutip dari Reuters.

Dalam laporan tahunannya, IEA memprediksi permintaan minyak dunia akan mencapai puncaknya sebesar 105,6 juta barel per hari pada tahun 2029, lalu mulai menurun sedikit pada tahun 2030. Di sisi lain, kapasitas produksi minyak global justru akan terus meningkat, bahkan diperkirakan mencapai 114,7 juta barel per hari pada tahun 2030.

Sementara itu, ketegangan antara Iran dan Israel juga turut memengaruhi harga minyak dunia. Konflik tersebut telah mendorong harga minyak naik sebesar 5 persen, hingga menembus angka lebih dari 74 dolar AS per barel pada hari Jumat.

"Namun, perkiraan terbaru menunjukkan pasokan akan mencukupi hingga tahun 2030 jika tidak ada gangguan besar," kata IEA.

Direktur Eksekutif IEA, Fatih Birol, menyatakan bahwa secara fundamental pasar minyak masih akan tercukupi dalam beberapa tahun ke depan. 

"Namun, berbagai peristiwa terkini secara tajam menyoroti risiko geopolitik yang signifikan terhadap keamanan pasokan minyak," kata Birol.

Dalam laporan terpisah yang dirilis pada hari yang sama, IEA menyebut bahwa pasar minyak global pada tahun ini terlihat cukup stabil. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan pasokan minyak dunia saat ini lebih cepat dibandingkan pertumbuhan permintaannya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya