Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Sektor Pelayaran Nasional Siap-siap Terguncang Imbas Konflik Israel-Iran

RABU, 18 JUNI 2025 | 01:58 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Ketegangan yang terus meningkat antara Iran dan Israel telah menciptakan guncangan luas dalam sistem perdagangan dan logistik global. 

Konflik ini segera memicu lonjakan harga minyak mentah dunia yang menembus angka 120 Dolar AS per barel, diiringi dengan ketakutan pasar akan potensi gangguan di Selat Hormuz, jalur pelayaran strategis yang mengalirkan hampir sepertiga dari ekspor minyak global. 

Menurut pengamat maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC), DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, gangguan di kawasan Teluk Persia memiliki efek berantai yang sangat serius bagi sistem ekonomi dunia. 


Ia menegaskan bahwa gangguan di Selat Hormuz adalah pukulan keras bagi sektor maritim global yang saat ini menopang lebih dari 80 persen volume perdagangan dunia. 

“Ketika jalur pelayaran utama energi dan komoditas terganggu, maka sistem logistik dunia dipaksa menyesuaikan rute, waktu, dan biaya. Ini menimbulkan gelombang biaya tambahan yang sangat signifikan, termasuk pada sektor pelayaran Indonesia,” jelas Capt. Hakeng dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa malam, 17 Juni 2025. 

Pengamat maritim yang terkenal kritis ini memberikan analisisnya bahwa dalam waktu singkat, biaya pengapalan barang dari dan ke pelabuhan Indonesia dapat meningkat tajam. 

Lanjut dia, kenaikan harga bunker fuel dan premi asuransi pelayaran membuat tarif freight naik 20 hingga 30 persen. Jelaslah ini langsung berdampak kepada daya saing ekspor komoditas unggulan Indonesia seperti batu bara, CPO, karet, dan produk perikanan.

“Arus barang di pelabuhan-pelabuhan utama Indonesia seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Belawan mengalami perlambatan karena banyak operator kapal menunda atau mengalihkan pelayaran mereka untuk menghindari risiko geopolitik dan beban biaya,” jelasnya. 

Capt. Hakeng menyoroti kenaikan harga bahan bakar bisa menyebabkan nelayan kecil harus membayar lebih dari dua kali lipat untuk setiap liter solar. 

“Akibatnya, banyak nelayan di daerah seperti Bitung, Kendari, dan Sibolga memilih tidak melaut. Hal ini berdampak langsung pada pasokan komoditas laut, menaikkan harga ikan di pasar domestik, dan memperlemah daya beli masyarakat. Ketahanan pangan laut pun ikut terganggu dalam waktu yang singkat,” tuturnya.

Ditambahkan olehnya bahwa sektor pelayaran nasional pun tak luput dari tekanan. Industri kemaritiman nasional diprediksi bakal terkena dampak signifikan. 

“Armada pelayaran dalam negeri, yang sebagian besar masih terdiri dari kapal tua, mengalami lonjakan biaya operasional akibat harga bahan bakar dan asuransi. Situasi ini menurunkan frekuensi pelayaran dan membuat industri perkapalan nasional kehilangan efisiensi,” pungkas Capt. Hakeng.  

Populer

Gagal Tunjukkan Ijazah Asli Jokowi, Dirtipidum Kalah Telak

Rabu, 09 Juli 2025 | 17:57

Ijazah Asli Alumni UGM 1985 dengan Milik Jokowi Bedanya Mencolok

Senin, 14 Juli 2025 | 19:44

Ini Susunan Pengurus Besar Ikatan Alumni PMII Periode 2025-2030

Senin, 14 Juli 2025 | 01:52

Kalau Ada yang Tak Tumbuh dari Bawah Pasti Bukan PMII, Itu HMI!

Senin, 14 Juli 2025 | 04:50

Alasan Jokowi Tak Hadir Gelar Perkara Khusus Ijazah Palsu di Bareskrim

Rabu, 09 Juli 2025 | 14:02

Pemecatan Beathor di BP Taskin Pertegas Kepalsuan Ijazah Jokowi

Minggu, 06 Juli 2025 | 10:01

Rakyat Tak Perlu Keluh Kesah Jokowi soal Ijazah Palsu

Selasa, 15 Juli 2025 | 17:33

UPDATE

Integrasi Industri Sawit dan Pendidikan Penting Buat Topang Ekonomi

Rabu, 16 Juli 2025 | 03:13

Anas Urbaningrum Ajak Cak Imin Ngopi

Rabu, 16 Juli 2025 | 02:48

Industri Sawit Mainkan Peran Penting Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 16 Juli 2025 | 02:08

DPD Dorong Pemerintah Revisi PP Penataan Ruang

Rabu, 16 Juli 2025 | 01:44

Trump Resmi Pangkas Tarif Indonesia Jadi 19 Persen

Rabu, 16 Juli 2025 | 01:15

Akses Air Minum Aman masih jadi Tantangan di Indonesia

Rabu, 16 Juli 2025 | 00:40

LaNyalla Optimistis Jatim Mampu Turunkan Pengangguran Terbuka

Rabu, 16 Juli 2025 | 00:17

Kader HMI Tak Perlu Baper dengan Candaan Cak Imin

Selasa, 15 Juli 2025 | 23:41

Kesepakatan Tarif RI-AS Tercapai, Trump Komunikasi Langsung ke Prabowo

Selasa, 15 Juli 2025 | 23:10

IKA PMII Dukung Polda Banten Tahan Konten Kreator Mahesa

Selasa, 15 Juli 2025 | 22:52

Selengkapnya