Berita

Empat pulau yang menjadi sengketa antara Provinsi Aceh dengan Provinsi Sumatera Utara (Sumut)/Ist

Politik

Berebut Potensi Kekayaan Alam

Polemik Pulau Aceh-Sumut Bukan Kebetulan

SELASA, 17 JUNI 2025 | 13:03 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Konflik perebutan empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara bukanlah sesuatu yang muncul secara kebetulan.

Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, biasanya konflik terjadi karena ada sesuatu yang diperebutkan, seperti kekuasaan atau sumber daya ekonomi. 

Dalam konteks sengketa Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek, Adi menduga adanya kandungan energi, seperti gas atau minyak, sehingga menjadi pemicu utama ketegangan antar wilayah.


“Ada kekayaan yang tidak bisa dibantah terkait dengan energi dan gas yang kemudian membuat semua pihak tertarik untuk mengelola," kata Adi lewat kanal YouTube, Selasa 17 Juni 2025.

Adi menambahkan, selama ini banyak pulau kecil di Indonesia, seperti di kampung halamannya di Sumenep, tidak pernah disengketakan meski berada di perbatasan. Alasannya sederhana karena tidak memiliki nilai ekonomi yang besar.

“Di kampung saya di Sumenep, di kepulauan banyak tuh tapi tak ada satupun yang minat untuk mencaplok atau mengambil alih atau menggeser ke mana gitu karena kekayaannya tidak seberapa," jelasnya.

Adi juga mencatat bahwa polemik ini baru mencuat setelah Kementerian Dalam Negeri menerbitkan Kepmendagri Nomor 300.2.2-2138/2025 yang menetapkan empat pulau tersebut masuk wilayah Sumatera Utara. 

Padahal analis politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu menegaskan, sejak 2008, tidak ada perdebatan serius mengenai batas wilayah empat pulau tersebut.

“Putusan dari Kemendagri menjadi sumbu yang memicu ketegangan. Ini menjadi titik panas yang memanaskan klaim atas empat pulau tersebut,” tegas Adi.

Ia menekankan pentingnya transparansi pemerintah dalam menjelaskan dasar keputusan pemindahan wilayah, agar tidak menimbulkan persepsi negatif dan gejolak politik di masyarakat.



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya