Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Mata Uang Iran Terjun Bebas Imbas Perang dengan Israel

SELASA, 17 JUNI 2025 | 11:56 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Nilai tukar mata uang nasional Iran, Rial, anjlok setelah pecahnya perang besar antara Teheran dan Tel Aviv. 

Dikutip dari Shafaq News, Selasa 17 Juni 2025, kurs Rial anjlok 12 persen terhadap Euro, dan terjun 13,6 persen terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) hanya dalam satu hari perdagangan di awal pekan ini.

Harga di pasar gelap menunjukkan satu Euro kini dihargai lebih dari satu juta rial, sementara satu dolar AS diperdagangkan di kisaran 960.000 hingga 980.000 Rial atau sekitar Rp370 ribuan.


Rial sebelumnya telah berada dalam tekanan bertahun-tahun akibat sanksi internasional, terutama terkait program nuklir Iran. 

Namun kini, ketegangan militer di kawasan serta ketidakpastian arah perundingan nuklir baru telah mendorong depresiasi lebih dalam terhadap mata uang tersebut.

Pelemahan tajam ini terjadi di tengah konflik bersenjata yang semakin panas. Sejak Jumat pekan lalu, Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran terhadap wilayah Iran. Sebagai balasan, Teheran menembakkan rudal dan mengerahkan drone ke wilayah Israel.

Memasuki hari kelima pertempuran, belum ada tanda-tanda deeskalasi. Meskipun sejumlah media Barat melaporkan bahwa Iran mulai mendorong adanya gencatan senjata, situasi di lapangan masih sangat tegang.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya