Berita

Wakil Ketua MPR Bambang Pacul Wuryanto (tengah) di Gedung MPR, Senayan, Senin, 16 Juni 2025/RMOL

Politik

Bambang Pacul Ogah Ngotot-ngototan dengan Fadli Zon soal Sejarah

SELASA, 17 JUNI 2025 | 00:15 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang pemerkosaan di tahun 1998 terhadap etnis Tionghoa tidak ada buktinya, menuai kecaman dari berbagai kalangan masyarakat.

Wakil Ketua MPR Bambang Pacul Wuryanto menuturkan bahwa dalam soal penulisan sejarah pasti ada unsur subjektivitas yang tidak bisa dikendalikan dari pihak luar. 

“Ini soal penulisan sejarah, soal penulisan sejarah, ini kan subjektivitas pasti ikut campur, 100 persen ikut campur subjektivitas, kan begitu. Jadi siapapun yang akan menulis pasti akan ada kontranya,” kata Bambang Pacul Wuryanto kepada wartawan di Gedung Nusantara III, Kompleks DPR, Senayan, Senin, 16 Juni 2025.


Politikus PDIP itu meminta agar dalam menulis ulang sejarah, penulis harus membaca kembali sejarah Presiden ke-3 RI BJ Habibie. Di sana diterangkan secara gamblang kejadian seputar Mei 1998. 

“Kalau terkait dengan, mohon maaf, terkait dengan apa, tidak ada pemerkosaan, ya silakan dibaca Pak Habibie. Waktu itu Presiden Habibie de jure Presiden, statementnya apa? Ya silahkan dibaca, saya nggak mau kontradiksikan lah, sampean baca, itu Presiden de jure, kan begitu,” tegasnya.

Mantan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah ini mempersilakan Fadli Zon untuk mengotak atik sejarah dan akan ditabrakkan dengan fakta, maka tidak ada masalah.

“Bahwa subjektivitas Pak Pak Fadli Zon mau mengambil cara yang berbeda, ya dipersilahkan, nanti kan ditabrakkan dengan ayat fakta, kita kan susah hari ini kalau kita hanya ngotot-ngototan tok, kan gitu loh,” ungkap dia.

“Jadi kalau hanya ngotot-ngotot, ya kita bikin sejarah kita sendiri dengan fakta yang kita punya sendiri, kan begitu aja, just a simple as that. Iya toh, simpel-simpel aja, clear ya adinda. Jadi aku nggak mau berkelahi,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya