Berita

Semut jarum Asia

Dunia

Semut Jarum Asia Sebar Teror Mematikan di AS, Ahli Minta Warga Waspada

SENIN, 16 JUNI 2025 | 09:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para ahli di Amerika Serikat (AS) memperingatkan warga di negara itu agar berhati-hati terhadap serangga berbahaya yang kini menyebar cepat, yaitu semut jarum Asia.

Semut yang berasal dari China, Jepang, dan Korea memiliki nama ilmiah Brachyponera chinensis. Serangga mematikan ini pertama kali ditemukan di AS sejak tahun 1930-an. Namun sekarang, penyebarannya makin luas dan meresahkan.

Ciri-ciri dan Habitat semut jarum Asia berukuran sangat kecil, panjangnya hanya sekitar 0,5 cm. Warna tubuhnya cokelat tua sampai hitam mengilap. Karena bentuknya mirip semut biasa, banyak orang tidak menyadari keberadaannya.


Mereka menyukai tempat yang lembap dan teduh seperti tumpukan daun, bawah batu, batang kayu mati, atau bahkan di pot tanaman dan halaman rumah.

Berbeda dengan semut api yang membentuk gundukan tanah, semut jarum ini tidak membangun sarang yang mencolok dan tidak berjalan berbaris, sehingga lebih sulit dikenali. Tapi bahayanya tetap besar.

Jika merasa terganggu, semut ini akan menyengat. Sengatannya terasa tajam seperti ditusuk jarum, dan bisa sangat menyakitkan. Bahkan, ada kasus di Georgia, AS, di mana seseorang mengalami syok anafilaksis — reaksi alergi parah yang bisa mengancam nyawa — setelah tersengat semut ini.

Profesor Benoit Guenard dari Universitas Hong Kong menggambarkan sengatannya seperti ditusuk jarum.

"Bayangkan ada yang menusuk jarum ke daging Anda. Rasa sakitnya tajam, lalu hilang, lalu datang lagi beberapa menit kemudian di tempat yang sama," kata Guenard, dikutip dari New York Post, Senn, 16 Juni 2025.

Lebih parahnya lagi, rasa sakit itu bisa datang dan pergi secara bergelombang.

"Rasa sakit pertama berlangsung beberapa detik. Lalu sekitar lima menit kemudian, ketika rasa sakitnya mereda, saya merasa 'aduh!' seolah-olah seseorang menyengat saya lagi di tempat yang sama," kata Guenard.

“Bagi saya, efeknya hanya berlangsung sekitar dua jam. Namun, saya tahu pada beberapa orang efeknya berlangsung hingga 24 hingga 48 jam," ujarnya.

Efek dari sengatan bisa ringan hingga berat, mulai dari gatal, kemerahan, dan pembengkakan, sampai pusing, mual, muntah, detak jantung cepat, susah napas, hingga perasaan seperti akan pingsan atau panik.

Menurut penelitian, sekitar 2 dari 100 orang yang tersengat mengalami reaksi alergi serius. Orang yang memang alergi terhadap sengatan serangga lain juga lebih berisiko.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya