Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Israel Minta AS Gabung Serang Fasilitas Uranium Iran

MINGGU, 15 JUNI 2025 | 14:17 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Israel secara intensif mendorong Amerika Serikat untuk ikut serta dalam kampanye militernya yang baru diluncurkan terhadap Iran, dengan fokus utama pada penghancuran situs nuklir bawah tanah milik Teheran. 

Namun, Washington hingga saat ini menolak permintaan tersebut dan masih memilih jalur diplomasi.

Menurut laporan eksklusif dari Axios pada Minggu, 15 Juni 2025, dalam 48 jam terakhir Israel telah mengajukan permintaan resmi kepada pemerintahan Presiden Donald Trump agar AS bergabung dalam serangan terhadap situs-situs strategis Iran, termasuk fasilitas pengayaan uranium di Fordo.


“Israel mencari bantuan Amerika terutama untuk menghancurkan situs pengayaan uranium bawah tanah Fordo milik Iran, yang mungkin berada di luar kemampuan militer Israel untuk melakukannya sendiri,” demikian bunyi laporan Axios yang mengutip dua pejabat Israel.

Seorang pejabat AS mengonfirmasi adanya permintaan tersebut, tetapi menyatakan bahwa pemerintahan Trump saat ini tidak mempertimbangkan untuk bergabung dalam konflik tersebut.

Gedung Putih, dalam pernyataan resminya, menegaskan bahwa sementara mereka tidak bisa menghentikan apa yang sedang dilakukan Israel, AS tetap memiliki komitmen pada penyelesaian damai.

“Apa pun yang terjadi dengan serangan Israel terhadap Iran tidak dapat dicegah. Tetapi kami memiliki kemampuan untuk menegosiasikan resolusi damai yang berhasil untuk konflik ini jika Iran bersedia,” kata seorang pejabat senior Gedung Putih kepada Axios.
 
“Cara tercepat bagi Iran untuk mencapai perdamaian adalah dengan menghentikan program senjata nuklirnya,” tambahnya.

Meski demikian, Axios juga mengungkap bahwa Presiden Trump sebelumnya memberi tahu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa AS dapat mempertimbangkan untuk menyerang situs Fordo jika tindakan tersebut dirasa perlu untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

Namun, Gedung Putih secara terbuka membantah rencana itu. Dalam pernyataan lanjutan, pemerintah AS menyatakan bahwa sekarang bukan saatnya untuk melancarkan serangan.

Situasi ini semakin memperumit ketegangan yang sudah tinggi antara Iran dan Israel, serta menempatkan AS dalam posisi diplomatik yang rumit antara menjaga hubungan dekat dengan Israel dan mencegah eskalasi regional yang lebih luas.

Perkembangan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran global terhadap kemungkinan konflik militer skala penuh di Timur Tengah, khususnya menyangkut program nuklir Iran yang selama ini menjadi sumber ketegangan utama dengan Barat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya