Berita

Direktur Eksekutif Human Studies Institute (HSI), Rasminto (kiri)/Ist

Nusantara

Kolaborasi Antar Stakeholder Kunci Kewaspadaan Dini di Jakarta

KAMIS, 12 JUNI 2025 | 12:50 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Direktur Eksekutif Human Studies Institute (HSI), Rasminto, menegaskan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun sistem kewaspadaan dini yang efektif di Jakarta. 

Hal ini disampaikan dalam forum kajian kebijakan bertajuk “Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat dalam Kewaspadaan Dini” yang digelar Sub Bakesbangpol Kota Jakarta Utara di Balai Yos Sudarso Kantor Walikota Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.

"Tantangan keamanan di Jakarta bersifat multidimensional, mencakup aspek sosial, politik, ekonomi, ideologi, hingga digital. Kompleksitas dinamika kota besar yang heterogen seperti Jakarta tidak memungkinkan pemerintah bekerja sendiri dalam mendeteksi potensi ancaman,” kata Rasminto dalam keterangannya yang diterima redaksi, Kamis, 12 Juni 2025.


Menurutnya, kewaspadaan dini harus dibangun dengan melibatkan masyarakat sebagai aktor strategis. 

"Masyarakat yang hidup langsung di lingkungan rawan sering kali menjadi pihak pertama yang mengenali tanda-tanda awal gangguan keamanan,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya keberadaan forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM) sebagai bentuk early warning system problematika kota Jakarta.

"Keberadaan FKDM ini bentuk partisipasi publik dalam early warning system yang penting dalam merespons segala potensi ancaman sejak awal di masyarakat," tegasnya.

Rasminto juga menyoroti secara kelembagaan, FKDM perlu dioptimalkan fungsinya terutama dalam mengintegrasikan secara digital sistem koordinasi maupun pelaporan di tingkat lokal. 

“sehingga informasi yang disampaikan anggota FKDM memiliki daya guna yang baik bagi pemerintah daerah sebagai respons dinamika lingkungan," tutur dia.

Ia mendorong Pemprov DK Jakarta untuk memperkuat kanal laporan resmi seperti CRM Jakarta dan aplikasi JAKI dengan fitur khusus 'Waspada Dini', serta menjamin perlindungan pelapor dan integrasi langsung dengan FKDM wilayah.

“Jakarta membutuhkan kesadaran kolektif dan budaya partisipasi dalam menjaga stabilitas kota. Namun, perlu didukung kanal khusus untuk perkuat kolaborasi antara pemerintah dan warga, sehingga kolaborasi ini bukan sekadar opsi, melainkan keniscayaan,” tegasnya lagi.

Ia juga mengingatkan bahwa membangun kewaspadaan dini tidak cukup dengan pendekatan struktural semata, melainkan harus dibarengi dengan edukasi, pelatihan, serta pembudayaan nilai toleransi dan gotong royong di tengah warga Jakarta yang beragam latar belakang.

"Semoga kolaborasi pemerintah dengan warga semakin solid dengan pemberdayaan FKDM yang semakin baik, sebab peran FKDM selama ini sudah terbukti, sehingga penguatan kelembagaannya ke depan jadi kunci dalam menatap Jakarta sebagai kota global yang semakin modern dalam kemajemukannya," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya