Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Trump Akui Sulit Hadapi China, Pertemuan London Dilanjutkan

SELASA, 10 JUNI 2025 | 07:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perwakilan Amerika Serikat (AS) dan China akan melanjutkan pembicaraan perdagangan mereka di London, Inggris, hingga Selasa, 10 Juni 2025 waktu setempat.

Dikutip dari Bloomberg, pertemuan hari pertama berlangsung selama lebih dari enam jam dan diadakan di Lancaster House, sebuah bangunan bersejarah dekat Istana Buckingham. Pertemuan selesai sekitar pukul 8 malam waktu London.

“Para penasihat dari kedua negara akan kembali bertemu Selasa pukul 10 pagi,” kata pejabat AS.


Presiden AS Donald Trump menyambut baik hasil hari pertama perundingan.

“Kami baik-baik saja dengan China. Tapi China bukan negara yang mudah,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Putih, Senin.

“Saya mendapat laporan yang bagus,” tambahnya.

Delegasi AS dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer. Kehadiran Lutnick, mantan CEO Cantor Fitzgerald, menunjukkan bahwa isu kontrol ekspor menjadi salah satu topik penting.

Setelah pertemuan, Bessent mengatakan bahwa diskusi berjalan dengan baik, sementara Lutnick menyebutnya “bermanfaat.”
Delegasi China dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng, yang memilih tidak memberi komentar kepada media.

Dalam pembicaraan ini, AS membuka kemungkinan untuk mencabut beberapa larangan ekspor teknologi. Namun, sebagai imbalannya, AS meminta China mengurangi pembatasan pada ekspor logam tanah jarang?"bahan penting untuk berbagai produk seperti ponsel, jet tempur, dan reaktor nuklir.

Perlu diketahui, China menyumbang hampir 70 persen produksi logam tanah jarang dunia.

Pemerintahan Trump mempertimbangkan mencabut pembatasan ekspor terhadap barang-barang seperti perangkat lunak desain chip, suku cadang mesin jet, bahan kimia industri, dan material nuklir.

Banyak pembatasan itu baru diberlakukan dalam beberapa minggu terakhir akibat meningkatnya ketegangan antara kedua negara.

Namun, Trump belum memastikan apakah larangan-larangan itu akan dicabut.

“Kita lihat saja nanti,” katanya.

Trump juga menegaskan bahwa selama ini “China telah menipu AS selama bertahun-tahun,” dan menyatakan bahwa AS ingin “membuka akses pasar China.”

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya