Berita

Khaby Lame/Net

Dunia

TikToker Khaby Lame Ditangkap Otoritas Imigrasi AS

MINGGU, 08 JUNI 2025 | 16:30 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

TikToker dengan jumlah pengikut terbanyak di dunia, Khaby Lame, ditahan oleh petugas Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE) setelah kedapatan melebihi masa berlaku visanya selama berada di wilayah AS. 

Mengutip laporan AFP pada Minggu, 8 Juni 2025, penahanan Lame terjadi pada 6 Juni lalu di Bandara Internasional Harry Reid, Las Vegas, Nevada.

"Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS menahan Seringe Khabane Lame, 25 tahun, warga negara Italia, pada 6 Juni di Bandara Internasional Harry Reid, Las Vegas, Nevada karena pelanggaran imigrasi," demikian pernyataan resmi dari ICE. 


Lame diketahui memasuki Amerika Serikat pada 30 April 2025. Namun, ia melanggar ketentuan visa yang diberikan. 

"Ia melewati ketentuan visanya," bunyi pernyataan tersebut, seraya menambahkan bahwa TikToker kelahiran Senegal itu dibebaskan pada hari yang sama dan memilih keberangkatan sukarela.

Khaby Lame, yang saat ini juga menjabat sebagai duta besar UNICEF, diketahui telah meninggalkan Amerika Serikat. 

Hingga Sabtu sore waktu setempat, 7 Juni 2025, pria yang dikenal melalui video-video pendek bisu yang mengejek tutorial konyol di internet ini belum memberikan pernyataan atau unggahan publik terkait penahanannya.

Khaby Lame mencapai ketenaran global berkat konten video yang simpel namun menghibur. Dengan ekspresi khas, tangan terbuka menghadap ke atas dan mata melotot, ia menyindir cara-cara rumit menyelesaikan masalah dengan solusi sederhana versinya. 

Konten ini muncul dari kesederhanaan hidupnya setelah kehilangan pekerjaan sebagai mekanik pabrik saat pandemi COVID-19.

Menurut Forbes, Lame meraih penghasilan sekitar 16,5 juta dolar AS hanya dari kesepakatan pemasaran antara Juni 2022 hingga September 2023. Dengan lebih dari 162 juta pengikut di TikTok, ia menjadi wajah penting dalam dunia digital dan media sosial.

Kejadian ini menjadi perhatian publik, terlebih karena terjadi di tengah kebijakan imigrasi yang lebih ketat di bawah pemerintahan Presiden AS Donald Trump. 

Pemerintahannya telah dikenal karena mendorong deportasi massal dan memperketat visa, meskipun beberapa kebijakannya kerap mendapat tantangan hukum di pengadilan.

Sampai saat ini, publik masih menunggu klarifikasi langsung dari Khaby Lame terkait insiden yang mencoreng perjalanannya di Amerika Serikat.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Larangan Reklame Produk Tembakau Mengancam Industri Periklanan

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:05

Indonesia Raih Juara 2 di MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:03

Nasihat Ma’ruf Amin soal Kisruh PBNU

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:48

Kemenkop–Kejagung Perkuat Pengawasan Kopdes Merah Putih

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:35

China Primadona Global

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:01

UUD 1945 Amandemen Masih Jauh dari Cita-cita Demokrasi Pancasila

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:37

Pekerja Pengolahan Tuna di Jakarta, Bali dan Sulut Masih Memprihatinkan

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:12

Bakamla dan Indian Coast Guard Gelar Latihan Bareng di Laut Jawa

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:55

Program Edukasi YSPN Cetak Regenerasi Petani Muda

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:37

Saatnya Rakyat jadi Algojo

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:09

Selengkapnya