Berita

Kolase tambang nikel Raja Ampat dan Presiden Prabowo Subianto/RMOL

Politik

Polemik Tambang Nikel Raja Ampat Bikin Elektabilitas Prabowo Merosot

SABTU, 07 JUNI 2025 | 23:59 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Polemik mengenai adanya aktivitas tambang nikel di wilayah Raja Ampat membuat publik kembali geram. 

Pasalnya aktivitas pertambangan itu terhitung relatif sangat dekat dengan objek pariwisata nasional yang dijuluki ‘Surga Terakhir Indonesia’.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, sebelumnya telah memutuskan penghentian sementara operasi tambang nikel di Pulau Gag, bagian dari Raja Ampat.


Menanggapi hal tersebut, Co Founder Forum Intelektual Muda (FIM), Muhammad Sutisna mengatakan bahwa di luar pemberitaan tambang di Raja Ampat yang merugikan lingkungan dan masyarakat adat setempat, terdapat figur yang ikut terdampak secara negatif akibat pertambangan di Raja Ampat tersebut yaitu Presiden Prabowo. 

“Ya narasi yang bernada negatif soal Raja Ampat, pasti sedikit banyak berpengaruh pada elektabilitas dan tingkat kepercayaan kepada Presiden Prabowo,” ujar Sutisna dalam keterangannya kepada awak media, Sabtu, 7 Juni 2025.

Selain itu, lanjut dia, pada dasarnya elektabilitas presiden masih baik, tetapi tidak pada elektabilitas kabinetnya.

“Karena jika kita koreksi lebih dalam, terkait adanya masalah di kabinet yang berkaitan pada persepsi publik, pola pikir publik pasti akan menyasar langsung kepada presiden sebagai kepala pemerintahan,” jelasnya.

Masih kata alumni Magister Kajian Ketahanan Nasional UI ini, presiden secepatnya harus mengambil langkah tegas untuk merombak kabinet.

“Apalagi jika kita melihat bahwa isu lingkungan di Raja Ampat adalah narasi kulminasi dari banyaknya keresahan publik terkait kondisi ekonomi saat ini yang sangat lesu. Banyak pengangguran, PHK massal, hutang luar negeri, penerimaan sektor pajak yang minim, membuat sektor perdagangan semakin menjadi sorotan,” tutur Sutisna.

Ia menambahkan dalam wacana tersebut, nama Harvick Hasnul Qolbi mencuat sebagai salah satu sosok yang dinilai layak untuk mengisi peran strategis.

Pasalnya, Harvick merupakan figur yang tidak asing dalam dunia pemerintahan, agraria dan perdagangan.

“Aktivitasnya yang beragam dan konsisten dalam dunia ekonomi kerakyatan menunjukkan komitmennya dalam mendorong pemberdayaan masyarakat serta pembangunan ekonomi nasional dari akar rumput,” imbuh dia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya