Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Persediaan BBM AS Melonjak, Harga Minyak Anjlok 1 Persen

KAMIS, 05 JUNI 2025 | 09:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga minyak dunia turun lebih dari 1 persen pada Rabu, 4 Juni 2025, setelah data dari Amerika Serikat menunjukkan lonjakan besar dalam persediaan bensin dan solar.

Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent turun 77 sen atau 1,2 persen menjadi 64,86 Dolar AS per barel. Sementara minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) turun 56 sen (0,9 persen) menjadi 62,85 Dolar AS per barel.

Data terbaru dari Badan Informasi Energi AS (EIA) mencatat bahwa persediaan bensin naik sebesar 5,2 juta barel, jauh melebihi perkiraan analis yang hanya memperkirakan kenaikan 600 ribu barel. Stok solar dan bahan bakar sejenis juga naik 4,2 juta barel, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan sebesar 1 juta barel. Sementara itu, persediaan minyak mentah justru turun 4,3 juta barel, lebih besar dari perkiraan penurunan 1 juta barel.


“Laporan ini cenderung bersifat negatif bagi harga minyak karena adanya lonjakan besar dalam stok produk olahan,” kata Giovanni Staunovo, analis dari UBS.

"Terjadi peningkatan tajam dalam permintaan kilang minyak mentah, yang mengakibatkan penarikan minyak mentah dalam jumlah besar. Namun pasca-Memorial Day, peningkatan pasokan yang kuat dengan permintaan tersirat yang melemah mengakibatkan peningkatan inventaris produk olahan dalam jumlah besar," tambahnya.

Selain itu, rencana negara-negara produsen minyak OPEC+ untuk menaikkan produksi sebesar 411.000 barel per hari mulai Juli juga membuat investor khawatir karena bisa menambah tekanan pada harga minyak.

Sehari sebelumnya, harga minyak sempat naik sekitar 2 persen ke level tertinggi dalam dua minggu. Kenaikan ini dipicu kekhawatiran soal gangguan pasokan dan kabar bahwa Iran kemungkinan akan menolak kesepakatan nuklir baru dengan AS, yang bisa membuka jalan untuk pelonggaran sanksi dan peningkatan ekspor minyak Teheran.

Sementara itu, Rusia mencatat penurunan pendapatan dari minyak dan gas sebesar 35 persen pada bulan Mei. Hal ini bisa membuat Rusia lebih bersedia mempertahankan atau bahkan menambah produksi, meski langkah tersebut berisiko menekan harga minyak global.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya