Berita

Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay/RMOL

Politik

DPR Minta Pemerintah Perhatikan Sektor Industri Manufaktur

KAMIS, 05 JUNI 2025 | 07:45 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintah diminta memberikan perhatian serius dan dukungan konkret terhadap sektor industri manufaktur di Indonesia. 

Sebab, sektor ini memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) serta neraca perdagangan dan ekspor.

"Kalau selama ini, kita hanya tahu banyak barang impor. Sekarang saatnya kita memikirkan agar barang-barang produksi Indonesia merambah lebih luas di pasar global," ujar Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, dalam keterangan resminya, Kamis 5 Juni 2025.


Saleh menyebut bahwa selain memberikan kontribusi ekonomi, industri manufaktur juga menciptakan jutaan lapangan kerja. Tidak hanya pekerja langsung, tetapi juga pekerjaan yang tercipta dari efek berantai melalui rantai distribusi produk.

"Artinya, sektor industri manufaktur ini jelas sangat membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan daya beli masyarakat," kata Wakil Ketua Umum DPP PAN ini. 

Berkenaan dengan itu, Komisi VII DPR RI juga meminta pemerintah untuk mendukung upaya sektor industri manufaktur untuk tetap hidup di tengah persaingan pasar global yang semakin kompetitif. 

Pasalnya, dalam beberapa hari belakangan ini, Saleh mendapatkan informasi ada beberapa perusahaan yang kesulitan untuk mendapatkan bahan baku. Seperti industri pulp dan kertas, serta industri keramik, mengalami hambatan yang bisa berdampak pada produktivitas dan daya saing.

"Kalau industri pulp dan kertas, mereka kesulitan mendapatkan garam industri. Katanya, ada aturan baru dari pemerintah yang akan membatasi impor bahan baku penolong utama tersebut," kata Saleh.

Menurut Saleh, jika bahan baku penolong utama itu dibatasi, tentu akan mengurangi produksi dan itu berimplikasi terhadap banyak hal, termasuk pada neraca perdagangan dan lapangan pekerjaan di Indonesia.

Sementara itu, industri keramik disebut mengalami kendala dalam pemanfaatan gas bumi dengan skema Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT). Ia menilai mekanisme penyaluran yang berlaku saat ini tidak berpihak kepada pelaku usaha.

"Kuota yang diberikan oleh PGN rendah. Bahkan, kuota tersebut ditentukan di akhir bulan setelah pemakaian, bukan di awal sebelum dimanfaatkan. Ini dinilai tidak adil dan menimbulkan ketidakpastian," kata Saleh.

Mengingat pentingnya peran sektor manufaktur, Saleh pun meminta pemerintah segera merespons aspirasi dari pelaku industri dan menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif. Menurutnya, pemerintah seharusnya mempermudah, bukan mempersulit dunia usaha.

“Kita berharap jangan ada kebijakan pemerintah yang mempersulit dunia usaha. Justru sebaliknya, pemerintah diharapkan dapat memberikan kemudahan sehingga investasi di Indonesia semakin baik dan meningkat,” pungkasnya.


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya