Berita

Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka/Net

Politik

Prabowo-Gibran Dapat 2 Rapor Merah

RABU, 04 JUNI 2025 | 20:59 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming mendapat dua rapor merah selama tujuh bulan sejak pelantikan. 

Hal itu terpotret dalam rilis terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA bertajuk “7 Bulan Prabowo–Gibran: 5 Rapor Biru 2 Rapor Merah”. 

“Rapor merah pertama adalah masalah lapangan pekerjaan. Sebanyak 60,8 persen menyatakan mencari pekerjaan sekarang semakin sulit dibanding tahun lalu. Hanya 11 persen yang semakin mudah mencari pekerjaan, 26,5 persen sama saja,” ujar Peneliti Senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby seperti dikutip dari YouTube LSI Denny JA, Rabu, 4 Mei 2025.


Rapor merah kedua yakni sulitnya masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok. 

“58,3 persen masyarakat menyatakan pemenuhan kebutuhan pokok semakin berat/sulit dibandingkan tahun lalu,” kata Adjie. 

Ditambahkan Adjie, hanya 10,3 persen publik yang merasa pemenuhan kebutuhan pokok semakin ringan dan sisanya 31,0 persen masyarakat merasa sama saja dari sebelum-sebelumnya. 

Adjie mengurai ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab dua rapor merah di bidang spesifik tersebut.

“Ada empat alasan utama mengapa tekanan ini muncul dalam fase awal pemerintahan. Pertama, tahap awal implementasi,” urainya. 

Ia menyebut banyak program unggulan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Hilirisasi, BPI Danantara, hingga Koperasi Merah Putih masih dalam tahap uji coba. 

“Dampak nyatanya belum dirasakan publik. Ini program besar yang manfaatnya akan terasa tapi memerlukan waktu lebih panjang,” kata Adjie. 

Kedua, pertumbuhan ekonomi masih di bawah target. Di kuartal ini, pertumbuhan ekonomi nasional tercatat di bawah 5 persen, terlalu lemah untuk menyerap tenaga kerja secara masif. 

“Dalam politik ekonomi, angka 5 persen adalah garis batas antara harapan dan kekhawatiran,” katanya. 

Faktor ketiga, adalah ekspektasi publik yang terlampau tinggi terhadap pemerintahan Prabowo. Terpilihnya Prabowo dengan dukungan besar memantik harapan rakyat yang menjulang. 

“Namun teori psikologi politik mengingatkan, semakin tinggi harapan, semakin keras bunyi kecewa saat realitas belum menyusul,” ujarnya.

Terakhir, terjadinya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang cukup massif. Setidaknya, hanya dalam dua bulan pertama tahun ini (1 Januari – 10 Maret), 73.992 kasus PHK tercatat oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia. Di balik angka itu ada cerita anak putus sekolah, cicilan rumah macet, dan warung yang tak jadi buka.

“PHK tak hanya melanda buruh, industri hotel dan restoran, tapi juga pekerja intelektual seperti wartawan,” tandasnya.

Survei LSI Denny JA dilakukan pada medio 16–31 Mei 2025, menggunakan metode multi stage random sampling terhadap 1.200 responden, menampilkan dua wajah dari pemerintahan Prabowo–Gibran.

Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen dan diperkuat dengan riset kualitatif, wawancara mendalam, FGD, dan analisis media.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya