Berita

Ilustrasi/Ist

Politik

Prabowo Berpeluang Ukir Sejarah Pilih Kapolri Non-Akpol

SELASA, 03 JUNI 2025 | 13:59 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Presiden Prabowo Subianto diminta untuk tidak terjebak pada pola lama dalam memilih Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). 

Direktur Eksekutif Observo Center, M. Arwani Deni menilai pemilihan Kapolri seharusnya berbasis integritas dan profesionalisme, bukan sekadar soal lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) atau tidak.

“Banyak pekerjaan rumah di institusi Polri yang harus dibenahi. Mulai dari pelanggaran etik, hilangnya kepercayaan publik, sampai persoalan kultur kekuasaan internal. Dibutuhkan pemimpin yang betul-betul punya integritas dan keberanian reformis,” kata Arwani dalam keterangannya, Selasa, 3 Juni 2025.


Arwani menyebut, tren kepercayaan publik terhadap Polri masih belum sepenuhnya pulih. Ia merujuk pada data Survei Indikator Politik Indonesia pada 16-20 Mei 2025 yang mencatat tingkat kepercayaan publik terhadap Polri berada di peringkat 9 atau hanya 72,2 persen, masih jauh di bawah TNI yang berada dalam peringkat pertama (83 persen) dan KPK peringkat 8 (72,6 persen).

“Ini sinyal kuat bahwa publik merindukan institusi Polri yang bersih, responsif, dan egaliter. Pemilihan Kapolri harus menjawab tantangan itu, bukan malah mengukuhkan status quo,” ujarnya.

Arwani juga menegaskan bahwa tidak ada ketentuan hukum yang mewajibkan Kapolri harus dari Akpol. Pasal 11 UU No. 2 Tahun 2002 menyatakan bahwa Kapolri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan DPR. 

"Persyaratannya bersifat normatif dan tidak diskriminatif berdasarkan latar belakang pendidikan kepolisian. Kalau ada figur non-Akpol dengan rekam jejak profesional yang bersih, kapabel, dan reformis, kenapa tidak? Ini soal siapa yang paling layak membawa institusi Polri ke arah yang lebih baik,” tegasnya.

Menurutnya, penunjukan figur non-Akpol sebagai Kapolri justru akan menjadi langkah progresif dan historis di era pemerintahan Prabowo.

“Kalau Presiden berani ambil langkah ini, itu akan menjadi penanda serius komitmen reformasi Polri. Ini bukan soal simbol, tapi soal arah baru kepemimpinan. Prabowo bisa meninggalkan legacy awal yang kuat di sektor penegakan hukum,” ucap Arwani.

Lebih lanjut, Arwani menilai Prabowo punya peluang langka untuk memutus rantai seleksi tertutup yang selama ini dinilai elitis dan dianggap kurang transparan. Ia menyebut, saat ini terdapat sejumlah perwira tinggi non-Akpol yang memiliki pengalaman lapangan, integritas publik, dan kemampuan manajerial yang terbukti.

“Sudah saatnya meritokrasi dijalankan secara konkret. Bukan hanya rotasi dari satu lingkaran kecil ke lingkaran yang sama. Polri butuh udara segar, dan itu dimulai dari atas,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya