Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Pasar Optimis Soal Perundingan Tarif, Wall Street Ditutup di Garis Hijau

SELASA, 03 JUNI 2025 | 08:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Saham-saham Amerika Serikat (AS) menguat membuat bursa Wall Street ditutup menghijau pada perdagangan Senin 2 Juni 2025 waktu setempat. 

AS berusaha untuk mempercepat pembicaraan dengan banyak mitra dagang menjelang tenggat waktu yang ditetapkan. 

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menginginkan negara-negara memberikan penawaran terbaik mereka terkait negosiasi perdagangan, paling lambat Rabu pekan ini. Investor optimistis, akan ada kesepakatan perdagangan antara AS dengan mitra dagangnya. 


Dikutip dari Reuters, berikut pergerakan indeks Utama Wall Street; 

- Dow Jones Industrial Average ditutup naik 35,41 poin, atau 0,08 persen, menjadi 42.305,48
- S&P 500 ditutup menguat 24,25 poin, atau 0,41 persen, menjadi 5.935,94
- Nasdaq Composite Index meningkat 128,85 poin, atau 0,67 persen, menjadi 19.242,61

Di tengah penantian kepastian tarif, Trump tiba-tiba mengumumkan untuk menggandakan tarif impor baja dan aluminium.

Trump mengatakan dia berencana untuk menaikkan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50 persen dari 25 persen mulai Rabu pekan ini. Pengumuman itu terjadi  hanya beberapa jam setelah ia menuduh China melanggar perjanjian.

"Pasar melihat putaran terbaru ancaman tarif dan retorika yang meningkat terhadap China, UE, dan baja sebagai dorongan untuk menggerakkan negosiasi menuju garis akhir," kata Jamie Cox, Managing Partner Harris Financial Group.

Saham perusahaan baja AS melesat, dipimpin Cleveland-Cliffs, yang meroket 23 persen. Pabrikan baja lainnya juga menguat, termasuk Nucor dan Steel Dynamics.

Saham pabrikan otomotif berguguran. Ford anjlok hampir 3,9 persen. General Motors juga merosot dengan persentase yang sama.

Saham energi menguat setelah kelompok produsen OPEC + mempertahankan peningkatan output pada Juli pada level yang sama dengan dua bulan sebelumnya.

Di antara saham teknologi, Nvidia melonjak 1,7 persen dan Meta melejit 3,6 persen. 

Tesla melorot 1,1 persen setelah melaporkan penjualan bulanan yang lebih rendah untuk Portugal, Denmark, dan Swedia.

Jumlah saham yang naik lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 1,06 banding 1, di NYSE. 

Ada 257 titik tertinggi baru dan 68 titik terendah baru di NYSE. 

Volume di bursa Wall Street tercatat 15,67 miliar saham, dibandingkan rata-rata 17,8 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya