Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

BMKG Temukan 57 Titik Panas di Sejumlah Wilayah Aceh

SELASA, 03 JUNI 2025 | 04:20 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, sebanyak 57 titik panas atau hotspot terpantau di sejumlah wilayah di Aceh, berdasarkan pantauan satelit pada Senin, 2 Juni 2025. Titik panas terpantau mulai pukul 00.00 WIB hingga waktu laporan diterbitkan.

“Dari hasil pemantauan kami melalui Sensor MODIS (Satelit Terra, Aqua, dan Suomi NPP), serta NOAA20/VIIRS, tercatat ada 57 titik panas tersebar di Aceh,” kata prakirawan BMKG dari Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, Amat Komi, kepada RMOLAceh, Senin, 2 Juni 2025.

Komi menjelaskan, sebagian besar titik panas yang terdeteksi berada dalam kategori tingkat kepercayaan rendah. Namun, kondisi ini tetap perlu diwaspadai karena bisa menjadi indikator awal terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).


Menurut Komi, dari data BMKG, Aceh Barat dan Aceh Selatan mencatat jumlah titik panas terbanyak, masing-masing sebanyak 12 titik. Disusul oleh Aceh Jaya dengan 9 titik, Nagan Raya 8 titik, dan Subulussalam 6 titik. Beberapa wilayah lainnya seperti Aceh Besar, Aceh Timur, Aceh Singkil, dan Aceh Tenggara juga turut terdeteksi memiliki titik panas, meskipun jumlahnya lebih sedikit.

Selain keberadaan hotspot, suhu udara di wilayah Aceh hari ini juga tergolong tinggi, berkisar antara 24,0 hingga 36,0 derajat Celsius. BMKG juga memperkirakan indeks sinar ultraviolet (UV) berada pada kategori rendah hingga tinggi.

“Paparan UV tertinggi biasanya terjadi pada pukul 10.00 hingga 15.00 WIB. Masyarakat sebaiknya mengenakan pelindung seperti jaket, kacamata anti-UV, serta cukup minum air putih agar terhindar dari dehidrasi. Jaga kondisi tubuh tetap prima, apalagi di tengah suhu panas seperti sekarang,” ujar Komi.

Komi memastikan pihaknya akan melakukan secara berkala terhadap kondisi cuaca dan lingkungan di Aceh. Ia juga mengimbau masyarakat, terutama di daerah yang rawan kebakaran, untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan secara sembarangan demi mencegah terjadinya kebakaran yang meluas.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya