Berita

Kolase Amran Sulaiman dan logo PPP /RMOL

Politik

Wajar Bila Amran Sulaiman Banyak Ditolak Kader Partai

SABTU, 31 MEI 2025 | 09:19 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Menjelang Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang diagendakan sekitar September 2025, eskalasi politik di partai berlambang ka’bah itu kian meningkat .

Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy (Rommy) belakangan disebut-sebut mulai gencar menawarkan nama tokoh eksternal partai untuk Muktamar mendatang, salah satunya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, Rommy begitu pragmatis dan spekulatif dalam menjagokan Andi Amran Sulaiman menjadi ketua umum PPP periode 2025-2030, karena latar belakangnya tidak sesuai dengan visi dan misi per?uangan PPP. 


"Ini artinya, ideologi Andi Amran tak sejalan dengan ideologi PPP," kata Jamiluddin, kepada wartawan, Sabtu 31 Mei 2025.

"Karena itu wajar bila dukungan Rommy terhadap Andi Amran mendapat penolakan di internal PPP.  Rommy dituding ingin menggadaikan PPP ke calon eksternal, khususnya pengusaha,“ lanjut Jamiluddinz

Diberitakan RMOL sebelumnya, kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M. Romahurmuziy alias Rommy untuk tidak membuat kegaduhan dan perpecahan di internal PPP jelang Muktamar.
 
Ketua DPC PPP Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timut (NTT), Abdul Madjid Nampira, menyatakan selama ini Rommy terlalu banyak merugikan PPP mulai dari kepemimpinannya yang gagal hingga selalu membuat gaduh dan perpecahan di internal PPP.
 
“Saat Rommy memimpin PPP 2019 dan tertangkap KPK itu adalah awal kehancuran dan kegagalan PPP. Saat itu, PPP memiliki kursi 39 di DPR, namun 2019 karena Rommy kursi berkurang 20, sehingga menjadi 19 saja. PPP juga tercemarkan karena Rommy,” ujar Madjid, dalam keterangannya, Kamis 29 Mei 2025.

Teranyar, Jurubicara DPP PPP Usman Tokan mengatakan munculnya nama Amran Sulaiman sebagai kandidat ketua umum pun telah memicu reaksi penolakan di internal partai, khususnya di tingkat daerah. 

“Setelah muncul namanya di media, banyak juga respon kader-kader dari daerah. Ada yang senang, tapi banyak juga yang menolak, serta mempertanyakan ketika PPP berdarah-darah di Pemilu Legislatif 2024 yang lalu para kandidat dari eksternal ini lagi pada di mana ya?” ungkapnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya