Berita

Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Nasdem, Dr. Hj. Nilam Sari Lawira/Ist

Politik

Legislator Nasdem Ingatkan Revisi Sejarah Harus Berspektif Gender

SENIN, 26 MEI 2025 | 23:00 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Komisi X DPR menggelar rapat kerja bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025. 

Agenda utama rapat ini adalah pembahasan rencana strategis penulisan sejarah Indonesia yang lebih menyeluruh, inklusif, dan mencerminkan keberagaman kontribusi bangsa dalam perjalanan sejarah nasional.

Penulisan sejarah Indonesia yang baru ini diharapkan tidak hanya menyoroti peristiwa-peristiwa besar dan tokoh utama yang selama ini dominan dalam narasi sejarah, tetapi juga memasukkan dimensi sosial, budaya, dan peran kelompok-kelompok yang selama ini kurang terwakili, termasuk perempuan.


Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Nasdem, Dr. Hj. Nilam Sari Lawira menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif Kementerian Kebudayaan. Dalam komentarnya, ia menekankan pentingnya pendekatan gender mainstreaming dalam penulisan sejarah Indonesia yang baru.

"Penulisan sejarah Indonesia selama ini masih sangat maskulin dan terfokus pada tokoh-tokoh laki-laki. Padahal, perempuan juga memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan, pembangunan, hingga pelestarian budaya lokal. Rencana penulisan ulang ini harus menjadi momentum untuk memastikan sejarah mencatat kontribusi perempuan secara setara dan adil," ujar Nilam.

Lebih lanjut, legislator dari Dapil Sulawesi Tengah ini ,menambahkan bahwa banyak tokoh perempuan yang selama ini terpinggirkan dalam narasi sejarah arus utama, padahal mereka berkontribusi besar di tingkat lokal maupun nasional. 

“Dengan mengintegrasikan perspektif gender dalam kajian sejarah, bangsa Indonesia bisa membangun identitas kebangsaan yang lebih utuh dan menghargai semua elemen masyarakat,” jelas dia.

Rapat kerja ini juga membahas pentingnya kolaborasi antara sejarawan, budayawan, akademisi, dan masyarakat sipil dalam proses penulisan sejarah agar hasilnya merefleksikan keberagaman pengalaman rakyat Indonesia dari berbagai latar belakang, termasuk kelompok marjinal dan perempuan.

Kementerian Kebudayaan menyambut baik masukan dari Komisi X DPR dan berkomitmen untuk menjadikan penulisan sejarah ini sebagai tonggak baru dalam pembentukan memori kolektif bangsa yang inklusif dan berkeadilan gender.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya