Berita

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi didampingi Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI/Rep

Politik

Ini Musuh Besar Kopdes Merah Putih Versi Budi Arie Setiadi

SENIN, 26 MEI 2025 | 12:59 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengungkap efektivitas pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih merupakan hasil kerja kolaboratif yang melibatkan 18 kementerian/lembaga, termasuk pemerintah daerah. 

Budi Arie menilai hal ini sebagai langkah besar dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah gerakan koperasi di Indonesia.

“Ini mungkin satu-satunya atau pertama kali koperasi dikeroyok oleh 18 kementerian/lembaga, termasuk gubernur, bupati, dan wali kota. Jadi soal efektivitas, ini kerja bersama,” ujar Budi Arie dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin 26 Mei 2025.


Namun, Budi Arie menyebut bahwa Kopdes Merah Putih menghadapi tiga tantangan utama yang disebutnya sebagai "musuh koperasi", yakni ketakutan, kecurigaan, dan keragu-raguan.

“Kita sering curiga atau takut kepala desa begini-begitu. Padahal ini langkah pamungkas untuk mengatasi ketidakadilan ekonomi yang sudah lama terjadi di Indonesia,” kata Budi Arie.

Budi Arie juga menjawab pertanyaan terkait potensi keuntungan Rp1 miliar per desa dari program ini. Angka tersebut bisa dihitung salah satunya berdasarkan potensi efisiensi distribusi hasil pertanian yang selama ini didominasi tengkulak.

Menurut data Kementerian Pertanian, nilai tambah dari middleman atau tengkulak mencapai Rp300 triliun per tahun yang diambil dari desa. 

“Misalnya wortel dibeli Rp500 di desa, dijual Rp5.000 di kota. Ini tidak adil untuk masyarakat desa maupun kota,” tegasnya.

Jika jalur distribusi ini dipangkas 30 persen saja, tambah Budi, maka potensi efisiensi yang dihasilkan bisa mencapai Rp90 triliun per tahun. Maka dari itu, Koperasi Desa Merah Putih harus benar-benar mendapat dukungan penuh dari semua pihak.


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya