Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Dolar AS Tertekan, Rupiah Menguat ke Rp16.155 Pagi Ini

SENIN, 26 MEI 2025 | 10:38 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Nilai tukar (kurs) Rupiah terpantau menguat ke Rp16.155 per Dolar AS pada pembukaan perdagangan Senin 26 Mei 2025.

Mengutip data Bloomberg, mata uang Garuda itu melesat 62,5 poin atau 0,39 persen dari perdagangan sebelumnya.

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, mengungkapkan bahwa pergerakan Rupiah dipengaruhi oleh kombinasi sentimen global dan domestik. 


Dari sisi eksternal, salah satu faktor utama datang dari Washington. Parlemen Amerika Serikat baru saja meloloskan Rancangan Undang-Undang Pemotongan Pajak yang dinilai berdampak pada pelemahan Dolar AS.

"One Big Beautiful Bill, diproyeksikan akan menambah sekitar 3,8 triliun Dolar As pada utang nasional selama dekade berikutnya. Hal ini menyusul penurunan peringkat kredit negara bagian AS dari Aaa menjadi Aa1 oleh Moody's baru-baru ini, dengan alasan meningkatnya tingkat utang," ujar Ibrahim dalam rilis hariannya.

Selain itu, dinamika perdagangan AS dan Uni Eropa turut memengaruhi pergerakan kurs. Negosiator perdagangan AS diketahui mendesak Uni Eropa untuk menurunkan tarif sepihak atas barang impor, dengan ancaman tarif tambahan sebesar 20 persen jika tidak ada kesepakatan.

Sementara dari sisi domestik, Ibrahim menilai penguatan Rupiah turut ditopang oleh pertumbuhan jumlah uang beredar (M2) yang mencapai 5,2 persen secara tahunan (yoy) pada April 2025. Angka ini sedikit melambat dibanding bulan sebelumnya yang mencatat pertumbuhan 6,1 persen dengan total mencapai Rp9.390,0 triliun.

Tak hanya itu, indikator lain seperti penyaluran kredit yang tumbuh 8,5 persen secara tahunan juga menjadi pendorong. Sementara itu, tagihan bersih kepada pemerintah pusat tercatat mengalami kontraksi 21 persen, setelah sebelumnya turun sebesar 8,7 persen.

"Kemudian juga pertumbuhan aktiva luar negeri sebesar 3,6 persen setelah pada Maret 2025 bergerak 6,0 persen menjadi faktor penguat dari Rupiah itu sendiri," pungkas Ibrahim.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya