Berita

Ilustrasi/Istimewa

Nusantara

Resmi Bersertifikat Halal, Sarung BHS dan Atlas Bawa Standar Baru Dunia Tekstil Muslim

MINGGU, 25 MEI 2025 | 00:42 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Dua merek sarung ternama di Indonesia, BHS dan Atlas, secara resmi mengumumkan pencapaian terbaru mereka sebagai pelopor sarung halal di Indonesia. Setelah melalui serangkaian proses audit dan verifikasi ketat, brand PT Behaestex, Sarung BHS dan Sarung Atlas resmi mendapatkan Sertifikat Halal dari Badan
Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) pada awal 2025.

Pencapaian ini menjadi bukti nyata komitmen Sarung BHS dan Sarung Atlas dalam menjaga kepercayaan dan kenyamanan konsumen, terutama umat Muslim, dalam memilih produk berkualitas yang sesuai prinsip kehalalan.

Dengan sertifikasi halal ini, konsumen dapat merasa lebih tenang dan yakin bahwa setiap sarung yang mereka gunakan tidak hanya memenuhi standar kualitas tinggi, tetapi juga telah melalui proses produksi yang sesuai dengan nilai-nilai syariah

Dengan sertifikasi halal ini, konsumen dapat merasa lebih tenang dan yakin bahwa setiap sarung yang mereka gunakan tidak hanya memenuhi standar kualitas tinggi, tetapi juga telah melalui proses produksi yang sesuai dengan nilai-nilai syariah

"Sebagai bagian dari budaya dan identitas umat Muslim Indonesia, kami merasa bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh proses produksi sarung, mulai dari pemilihan bahan, pewarnaan, hingga finishing, memenuhi standar halal," ujar Direktur Utama PT Behaestex, Najib Abdurrauf Bahasuan, Sabtu, 23 Mei 2025.

Sertifikasi halal yang diraih ini bukan hanya tentang memenuhi ketentuan regulasi, namun juga merupakan bentuk kepedulian terhadap kebutuhan spiritual umat Muslim, yang kini semakin sadar dan selektif dalam memilih produk, termasuk dalam kategori tekstil dan perlengkapan ibadah.

Melalui sertifikasi ini, Sarung BHS dan Atlas memastikan bahwa seluruh bahan baku yang digunakan bebas dari unsur najis, zat haram, serta diproses dengan standar kebersihan dan kehalalan yang ketat. Audit dilakukan mulai dari benang, pewarna, hingga mesin-mesin produksi, yang semuanya telah memenuhi kriteria halal yang ditetapkan BPJPH dan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH).

"Ini bukan hanya tentang memenuhi regulasi, tetapi tentang memenuhi kebutuhan hati umat Muslim untuk menghadirkan produk Halal Sarung. Kami bangga menjadi pelopor Sarung Halal di Indonesia," tambah Najib.

Mengapa Sarung Perlu Sertifikat Halal?

Dalam dunia tekstil, proses produksi melibatkan banyak bahan dan zat tambahan. Mulai dari benang, pewarna, hingga pelapis kain. Semua memiliki potensi terkontaminasi bahan nonhalal jika tidak diawasi dengan ketat. Bahkan, mesin-mesin produksi pun harus dipastikan bebas dari najis dan bahan haram.

Oleh karena itu, sarung sebagai bagian penting dari perlengkapan ibadah, sangat relevan untuk mendapatkan jaminan kehalalan.

Dengan mengantongi sertifikasi halal dari BPJPH, Sarung BHS dan Atlas memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan menggunakan bahan baku yang halal, diproses dengan cara yang bersih, serta diawasi oleh standar mutu yang tinggi.

Ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, yang mendorong berbagai sektor industri, termasuk tekstil, untuk menghadirkan produk yang aman, suci, dan terjamin kehalalannya.

Dengan pencapaian ini, Sarung BHS dan Atlas tidak hanya memperkokoh posisinya sebagai pemimpin pasar sarung di Indonesia, tetapi juga menegaskan dedikasinya dalam menghadirkan produk terbaik, terpercaya, dan penuh berkah bagi seluruh masyarakat.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya