Berita

Diskusi bertajuk Turmoil & Opportunity: Strategic Investment Discussion During Uncertainty, di Menara Imperium, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Mei 2025/Ist

Bisnis

RI Harus Perluas Pasar Ekspor Imbas Kebijakan Trump

SABTU, 24 MEI 2025 | 00:20 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penerapan tarif dagang Amerika Serikat (AS) yang digencarkan Presiden Donald Trump, diharapkan tidak membuat kebijakan ekspor pemerintah Indonesia menjadi mandek.

Senior Chief Economist PT Samuel Sekuritas Indonesia Fitra Faisal mendorong hal itu saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Turmoil & Opportunity: Strategic Investment Discussion During Uncertainty di Menara Imperium, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Mei 2025.

Fitra memandang, kebijakan Trump seharusnya menjadi pemicu pemerintah untuk mencegah adanya penurunan pertumbuhan ekonomi.


"Tarif adalah subjektif, sehingga untuk menekan tarif, kita perlu menekan defisit," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat, 23 Mei 2025.

Selain memperluas pasar, Fitra meyakini pemerintah Presiden Prabowo Subianto juga dapat membangun negosiasi kepada pemerintahan AS.

Di samping itu, dia melihat sejumlah keperluan masih harus dipenuhi Indonesia dari Amerika Serikat, sehingga memungkinkan adanya barter kepentingan ekonomi di antara kedua negara.

"Melakukan tawar-menawar, bernegosiasi dengan benar. Kita perlu membeli banyak produk, peralatan pertahanan, kedelai, gandum, dan sebagainya," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Managing Director PT Samuel Sekuritas Indonesia, Harry Su memberikan gambaran terkait pertumbuhan ekonomi global saat ini.

Dia mengatakan, Produk Domestik Bruto (PDB) global pada tahun 2024 sebesar 3,2 persen. Angka tersebut di luar dari prediksi sebelumnya yang hanya 2,8 persen.

"Jika Anda melihat pertumbuhan PDB global tahun lalu, itu adalah 3,2 persen. Analis dan ekonom di dunia, mereka sebenarnya cukup diprediksi 2,8 persen," paparnya.

Kendati begitu, Samuel memprediksi PDB global tahun ini alami penurunan sebesar 0,6 persen. Sebab sebagai contoh, dia mendapati perekonomian China juga sedang mengalami guncangan dari tahun 2024 ke 2025.

"(PDB Global) turun dari 3,2 persen tahun lalu, 2,6 persen tahun ini. Dan seperti China tumbuh 5 persen tahun lalu, dan diperkirakan akan tumbuh 4,2 persen tahun ini," jelasnya.

Sementara itu, Chief Economist Trimegah Securities, Fakhrul Fulvan menambahkan tren ekonomi dari segi fiskal. Dimana, dolar Amerika Serikat tanpa disadari terus menguat.

"Kita dalam tekanan dolar AS. Negara barat juga berasumsi bahwa dolar AS lebih kuat," imbuhnya.

Dia menjelaskan, mata uang asing yang digunakan dalam transaksi internasional lebih besar menggunakan dolar AS. 

"Dari pasar valuta asing ke pasar AS," tambahnya menegaskan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya