Berita

Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan menyambut Presiden AS Donald Trump di Bandara Internasional Abu Dhabi/Fox

Tekno

Pemerintahan Trump Rela Kampus AI Terbesar Dibangun di Luar Amerika

SABTU, 17 MEI 2025 | 14:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Uni Emirat Arab (UEA) dan Amerika Serikat (AS) sepakat membangun kampus kecerdasan buatan (AI) terbesar di dunia di luar wilayah Amerika.

Kesepakatan ini dicapai saat Presiden Donald Trump berkunjung ke Abu Dhabi dan dinilai sebagai keberhasilan diplomatik besar bagi UEA, yang ingin menjaga hubungan erat dengan AS tapi menjalin kerja sama ekonomi dengan China.

Menurut pernyataan Gedung Putih, perjanjian ini mencakup komitmen UEA untuk menyelaraskan aturan keamanan nasional mereka dengan AS. Salah satunya adalah memastikan teknologi asal AS tidak jatuh ke tangan yang tidak diinginkan.


"Perjanjian AI mencakup komitmen UEA untuk berinvestasi, membangun, atau membiayai pusat data AS yang setidaknya sama besar dan kuatnya dengan yang ada di UEA," kata Gedung Putih, dikutip dari Reuters, Sabtu 17 Mei 2025.

"Perjanjian tersebut juga berisi komitmen bersejarah UEA untuk lebih menyelaraskan peraturan keamanan nasional mereka dengan Amerika Serikat, termasuk perlindungan yang kuat untuk mencegah pengalihan teknologi asal AS," lanjutnya.

Meskipun jenis chip AI yang akan digunakan belum diumumkan secara pasti (misalnya dari Nvidia atau perusahaan lain), kesepakatan ini memberi UEA akses ke chip-chip AI canggih buatan Amerika.

Pusat AI yang akan dibangun di Abu Dhabi akan mencakup area seluas 25,9 kilometer persegi, dengan daya listrik 5 gigawatt untuk mengoperasikan pusat data. Menurut Departemen Perdagangan AS, skala proyek ini melebihi proyek AI besar lain yang pernah diumumkan sejauh ini.

Seorang analis dari Rand Corporation, Lennart Heim, mengatakan daya sebesar itu cukup untuk mengoperasikan sekitar 2,5 juta chip Nvidia B200, salah satu chip AI paling canggih saat ini.

Sebagai negara penghasil minyak, UEA telah menggelontorkan miliaran dolar untuk menjadi kekuatan utama di bidang AI. Namun, kedekatan UEA dengan China sebelumnya sempat menghambat akses ke teknologi AS, terutama saat Joe Biden masih menjadi Presiden.

Secara keseluruhan, total nilai kerja sama yang disepakati kedua negara pada hari Kamis mencapai lebih dari 200 miliar Dolar AS.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya