Indeks saham di bursa Wall Street melesat, menutup pekan ini dengan catatan positif.
Meredanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China mendorong optimisme pasar, tecermin dari lonjakan tajam pada ketiga indeks utama.
Saat ini, investor memantau kejelasan lebih lanjut soal arah kebijakan perdagangan AS, termasuk kebijakan pajaknya, setelah RUU pajak besar-besaran yang diusulkan Presiden AS Donald Trump gagal melewati prosedur penting di Kongres.
Trump juga akan mengirimkan surat kepada sejumlah negara dalam dua hingga tiga pekan ke depan untuk menetapkan tarif baru, menggantikan proses negosiasi dagang yang dianggap terlalu memakan waktu.
Dikutip dari
CNBC internasional, S&P 500 ditutup menguat 0,70 persen ke level 5.958,38, membukukan kenaikan mingguan sebesar 5,3 persen, salah satu yang tertinggi dalam tahun ini..
Nasdaq Composite juga naik 0,52 persen ke posisi 19.211,10.
Sementara Dow Jones Industrial Average melonjak 331,99 poin (0,78 persen) dan berakhir di level 42.654,74. Kenaikan tersebut membawa Dow Jones kembali ke zona positif sepanjang 2025.
Secara mingguan, Nasdaq mencatat lonjakan mingguan terbesar di antara indeks utama, dengan kenaikan 7,2 persen, didorong oleh reli saham-saham teknologi.
Saham Nvidia melesat sekitar 16 persen dalam sepekan, Meta Platforms juga menguat 8 persen pekan ini.
Kinerja positif Wall Street terjadi meski data sentimen konsumen dari University of Michigan menunjukkan pelemahan, dengan indeks berada di posisi terendah kedua dalam sejarah.
Konsumen juga memproyeksikan inflasi naik menjadi 7,3 persen dalam setahun ke depan, dari 6,5 persen bulan sebelumnya.
Di Bursa Efek New York, jumlah saham yang naik mengungguli yang turun dengan rasio 2,72 banding 1. Sebanyak 207 saham mencetak harga tertinggi baru, sementara 34 saham mencatat harga terendah baru.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 17,61 miliar lembar saham, lebih tinggi dari rata-rata 20 hari terakhir yang berada di angka 17,04 miliar.