Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Imbas Negosiasi Tarif Dagang

Pemerintah Harus Cermat Bikin Skenario Impor BBM dan LPG

RABU, 14 MEI 2025 | 13:18 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pembina Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) Mulyanto menilai rencana Menteri ESDM, menghentikan impor BBM dari Singapura dalam enam bulan ke depan merupakan dampak dari negosiasi tarif dagang AS terhadap Indonesia.

Rencana itu merupakan konsekuensi logis dari proposal Indonesia yang bermaksud meningkatkan impor migas dari AS, sebagai imbas atas pengenaan tarif timbal-balik kepada Indonesia yang sebesar 32 persen.

Anggota Komisi Energi DPR periode 2019-2024 itu memperkirakan impor yang akan disetop dari Singapura tersebut kemungkinan bukan komoditas BBM, tetapi komoditas lain seperti minyak mentah atau LPG. Karena selama ini komoditas BBM tidak diimpor dari AS.  


"Dugaan saya negara importirnya juga bukan dialihkan ke Timur-Tengah tetapi ke AS, sesuai dengan logika tarif timbal-balik. Skenario ini yang harus dihitung pemerintah secara cermat dari sisi teknis maupun ekonomis,” ujar Mulyanto dalam keterangannya, Rabu, 14 Mei 2025.

“Karena, logika sederhana untuk meningkatkan importasi migas dari AS adalah dengan mengurangi impor migas dari negara importir eksisting yang ada sekarang," tambahnya.

Mantan Sekjen Kemenristek ini menyebutkan bahwa impor minyak mentah Indonesia sekarang utamanya datang dari Nigeria sebesar 3,32 miliar Dolar AS dan Arab Saudi sebesar 2,32 miliar Dolar AS. Sementara dari Amerika Serikat hanya sebesar 489 juta Dolar AS.

"Angka impor ini yang akan ditingkatkan," tegas dia.

Sedangkan impor LPG terutama dari AS, yakni sebesar 54 persen. Sisanya diimpor dari Qatar, UEA, dan Arab Saudi. Angka impor dari AS ini rencananya akan ditingkatkan menjadi 80–85 persen dari total impor LPG nasional.

"Di sisi lain, Impor BBM kita sekarang ini terutama dari Singapura sebesar 9,27 miliar Dolar AS dan dari Malaysia sebesar 4,56 miliar Dolar AS. Kita tidak mengimpor BBM dari AS," imbuh Mulyanto.

Ke depan, sambung ilmuwan nuklir ini, sisi teknis-ekonomis ini perlu didalami pemerintah.

“Jangan juga peningkatan importasi migas dari AS ini menyebabkan ketergantungan pada AS, khususnya untuk komoditas LPG, yang menjadi bahan baku gas melon 3 kilogram bersubsidi, yang digunakan rakyat banyak,” tegasnya lagi.

Selain itu, sesungguhnya persoalan strategis migas nasional adalah bagaimana meningkatkan lifting minyak, yang terus melorot, membangun baru serta memperbaiki kilang-kilang minyak nasional yang sudah menua, sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor BBM dari luar negeri, yang mencapai hampir 60 persen kebutuhan nasional.

Untuk diketahui Pemerintah Indonesia mengajukan proposal untuk meningkatkan impor minyak mentah dan LPG dari AS hingga sepuluh kali lipat dari volume saat ini, sebagai bagian dari upaya menyeimbangkan neraca perdagangan dan merespons  pengenaan tarif timbal-balik impor AS kepada Indonesia yang sebesar 32 persen.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya