Berita

Ilustrasi/RMMOL

Bisnis

Bursa Asia Dibuka Variatif, Nikkei Jepang Anjlok

RABU, 14 MEI 2025 | 09:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bursa saham Asia mengawali perdagangan dengan fluktuatif saat sejumlah pasar kembali beraktivitas setelah libur Panjang Waisak. 

Dikutip dari CNBC, indeks ASX 200, Australia turun 0,1 persen menjadi sekitar 8.260 pada awal sesi Rabu 14 Mai 2025.

Meskipun koreksi yang moderat, indeks acuan tetap berada dekat level tertinggi dalam lebih dari dua bulan, didukung oleh meredanya ketegangan perdagangan global. Saat ini, pasar lokal tetap sangat sensitif terhadap perubahan dinamika perdagangan AS-China, terutama karena ekspor Australia yang tinggi ke China. 


Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka meningkat 0,78 persen, dan berlanjut naik 0,53 persen menjadi 2.622,13.

Indeks Nikkei 225, Jepang turun 0,7 persen atau 266,63 poin ke 37.916,63, setelah sempat dibuka naik 0,37 persen. 

Indeks Topix yang lebih luas juga turun 0,4 persen menjadi 2.761, memotong keuntungan dari awal pekan ini. 

Saham Jepang telah pulih dari semua kerugian sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif timbal baliknya pada awal April karena negosiasi perdagangan dan penurunan sementara tarif antara AS dan China membantu mendukung sentimen pasar. 

Investor juga bereaksi terhadap data ekonomi terbaru yang menunjukkan bahwa harga produsen Jepang naik 4 persen secara tahunan pada bulan April, melambat dari 4,2 persen pada bulan Maret dan menandai laju terlemah sejak Desember. 

Kerugian dipimpin oleh nama-nama industri dan otomotif utama, termasuk Kawasaki Heavy yang sahamnya turun 1 persen dan Toyota Motor yang anjlok 1,9 persen. 

Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diprediksi akan kembali berupaya menuju level 6.900 namun rawan berbalik melemah, setelah ditutup menguat tipis 0,07% di posisi 6.832 pada akhir pekan lalu. 

Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO), di New York Stocks Exchange meningkat 0,78 persen ke 17,54 Dolar AS.

Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpeluang menguat, namun berpeluang berbalik turun dibayangi berlanjutnya aksi jual bersih di pasar reguler pada akhir pekan lalu. 

Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir variatif. Data inflasi AS, memberikan sinyal bahwa tekanan harga mulai mereda, sehingga meningkatkan optimisme investor. 

Sementara, bursa saham utama Eropa tadi malam berakhir menguat, namun investor tetap berhati-hati karena dampak penuh tarif AS belum terlihat. 

Kurs Dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup melemah. Indeks Dolar (DXY) turun 0,67 persen ke 101,05. Euro dan poundsterling melonjak hampir 1 persen.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya