Berita

Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Net

Dunia

Terima Hadiah Pesawat Mewah dari Qatar, Trump: Bodoh Jika Tolak

SELASA, 13 MEI 2025 | 12:47 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menuai kontroversi setelah mengungkapkan rencananya untuk menerima pesawat mewah senilai 400 juta dolar AS dari keluarga kerajaan Qatar. 

Dalam pernyataan kepada wartawan di Gedung Putih, Trump menyebut bahwa akan bodoh jika menolak tawaran tersebut.

“Saya pikir itu adalah isyarat yang luar biasa dari Qatar. Saya sangat menghargainya. Saya tidak akan pernah menolak tawaran semacam itu,” ujar Trump, seperti dimuat Reuters.


“Maksud saya, saya bisa menjadi orang bodoh yang mengatakan, Tidak, kami tidak menginginkan pesawat gratis yang sangat mahal,” tambahnya. 

Pesawat jenis Boeing 747-8 itu disebut-sebut akan dilengkapi dengan fasilitas setara Air Force One dan diklaim akan disumbangkan ke perpustakaan kepresidenan Trump setelah ia lengser dari jabatan. 

Meski begitu, banyak pihak menilai hadiah tersebut menimbulkan konflik kepentingan serius.

Senator Demokrat Brian Schatz, Chris Murphy, Cory Booker, dan Chris Coons mengecam rencana tersebut dalam pernyataan bersama. 

“Penerimaan Trump atas hadiah semacam itu akan menciptakan konflik kepentingan yang jelas, menimbulkan pertanyaan keamanan nasional yang serius, dan mengundang pengaruh asing,” tegas mereka.

Perwakilan Demokrat dari Connecticut, Joe Courtney, yang duduk di Subkomite Kekuatan Laut dan Proyeksi DPR, juga menyoroti bahwa hadiah dari Qatar justru bisa mengganggu prioritas pertahanan nasional. 

“Tawaran ini mengalihkan perhatian dari upaya penting Angkatan Udara untuk mempercepat pengiriman armada Air Force One yang sebenarnya,” kata dia.

Di sisi lain, Trump membela langkahnya dengan mengatakan bahwa Qatar hanya menunjukkan rasa terima kasih atas bantuan Amerika Serikat di Timur Tengah.

“Kita telah banyak membantu Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Ini adalah bentuk penghargaan mereka,” ujar Trump.

Meski menuai kritik, Gedung Putih melalui juru bicaranya Karoline Leavitt menegaskan bahwa pemerintahan Trump tidak melihat adanya kekhawatiran terkait imbal balik yang mungkin diminta Qatar.

“Rincian hukum masih digodok. Kami tidak khawatir akan adanya syarat tersembunyi,” katanya.

Namun, para pengamat etika pemerintahan tetap waspada terhadap kemungkinan penyalahgunaan wewenang dan dampaknya terhadap kredibilitas Amerika di mata dunia. 

Sejauh ini, belum ada keputusan final dari Departemen Pertahanan atau Kongres terkait legalitas pemberian hadiah tersebut.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya