Berita

Syahganda Nainggolan/Repro

Politik

Kritik Sikap Hasan Nasbi, Syahganda: Seperti Mayoritas Pejabat Indonesia

SENIN, 12 MEI 2025 | 06:45 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Isu Matahari Kembar yang muncul belakangan ini masih belum sepenuhnya meredup. Sebab, sejumlah pejabat yang berada di lingkaran Presiden Prabowo Subianto diduga menjadi bagian dari konspirasi Matahari Kembar ini.

Hal itu diungkap pengamat politik Syahganda Nainggolan dalam podcast kanal YouTube "Forum Keadilan TV", Minggu 11 Mei 2025. 

"Tipe-tipe orang Indonesia itu adalah (mayoritas) tipe-tipe penjilat. Yang melihat kekuasaan itu, dari zaman Belanda, kalau enggak berkuasa rasanya tidak hebat. Tidak bisa cari uang yang banyak, popularitas," ucap Syahganda saat membuka pembicaraan.


"Jadi mereka tidak berani menjadi rakyat yang bertarung untuk menjadi orang besar, orang hebat, tanpa menunggangi negara. Banyak orang yang sudah jelas-jelas buruk, sampai presidennya sudah bilang,'eh kamu buruk' seperti Hasan Nasbi, kemudian dia mundur ya kan, eh (ternyata) pura-pura mundur," imbuhnya.

Menurut Ketua Dewan Direktur Great Institute ini, kalau seorang pejabat mau mundur hanya butuh membuat surat mundur. Selesai. Tapi, yang dilakukan mantan Kepala Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi,  tidak seperti itu. 

"Hasan Nasbi masih mengikuti Presiden Prabowo ke Turki. Lalu ikut rapat kabinet, ini kan seolah-olah dia itu enggak ikhlas mundurnya," ucap Syahganda.

Lebih lanjut, melihat Hasan Nasbi yang diangkat pada masa Presiden Jokowi, Syahganda pun menilai hal tersebut sebagai bagian dari rencana Matahari Kembar.

"Agar dalam komunikasi presiden itu, Jokowi bisa menyerap seluruh komunikasi itu, Baik melalui dia maupun anaknya. kalau anaknya kesulitan dia bisa nyerap. Jadi dia bisa menjadi sebuah agen, agen dari sebuah konspirasi yang saat ini di publik dianggap ada dua matahari," paparnya.

Pandangan Syahganda ini diperkuat oleh sikap Hasan Nasbi yang terlihat kerap mengapresiasi Gibran Rakabuming Raka maupun Bahlil Lahadalia. 

"Seperti saat Bahlil yang sudah jelas-jelas oleh presiden dianggap salah waktu kasus LPG, namun ia menyebut (kebijakan) Bahlil itu telah disetujui Istana. Berarti kan dia memang masuk pada kubu itu, plot itu," ungkapnya. 

"Jadi seperti yang saya bilang tadi, either dia itu orangnya memang seperti karakter mayoritas pejabat Indonesia yang haus status pejabat, atau dia memang bagian dari konspirasi matahari kembar itu," pungkas Syahganda.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya