Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Driver Ojol Surati Prabowo Minta Tolak Akuisisi Grab-GoTo

MINGGU, 11 MEI 2025 | 15:53 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Sejumlah komunitas pengemudi online atau ojek online menolak rencana merger dua perusahaan ride-hailing terbesar di Tanah Air, Grab dan GoTo.

Mereka ramai-ramai menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menolak merger atau akuisisi tersebut, karena akan berdampak besar bagi kehidupan sehari-hari driver ojol dalam mencari rezeki.

“Sebagai pekerja sektor informal yang bergantung pada ekosistem digital ini, kami melihat potensi merger ini sangat membahayakan kehidupan sehari-hari kami,” kata Ketua Pangkalan Mitra Gacor di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Gandy Setiawan dalam surat terbukanya kepada Presiden Prabowo Subianto, dikutip Minggu 11 Mei 2025.


“Harga jadi naik, pendapatan turun. Tarif potongan semakin besar, insentif makin langka dan kami yang merugi,” kata sambungnya.

Tak hanya di Kalteng, penolakan para driver juga disuarakan komunitas pengemudi ojol di Makassar (Sulawesi Selatan) dan Bandung (Jawa Barat).

Perwakilan Driver Online Bersatu Bergerak (Dobrak) Makassar, Eeng mengatakan, merger Grab-GoTo bukan hanya persoalan bisnis atau korporasi, melainkan bentuk baru penjajahan. 

“Pemerintah harus hadir dan mengambil sikap menolak merger," kata Eeng. 

Rumor mengenai rencana Grab mengakuisisi GoTo makin menguat. Laporan Reuters menyebutkan bahwa kesepakatan dikabarkan akan rampung di kuartal II tahun ini. Grab bahkan disebut tengah mencari pinjaman dana sebesar Rp33 triliun untuk mewujudkan rencana tersebut.

Sebelumnya Koalisi Ojol Nasional (KON) dengan tegas menolak rumor merger Grab-GoTo karena khawatir akan mempengaruhi pendapatan para pengemudi ojol.

“Bagi para pengemudi ojek online (ojol) dan mitra penjual, merger ini bisa memberikan dampak yang beragam. ada kekhawatiran bahwa kebijakan baru perusahaan hasil merger ini akan mempengaruhi pendapatan mereka,” kata Ketua Presidium KON, Andi Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya Sabtu 10 Mei 2025.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya