Pemerintah berkomitmen akan memperkuat ekosistem ekonomi kreatif yang berpihak pada pegiat usaha ekonomi kreatif berskala mikro, kecil, dan menengah atau UMKM.
Hal itu menjadi pembahasan pokok dalam audiensi Asosiasi Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (IUMKM) Indonesia atau Akumandiri kepada Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar di Gedung Autograph Thamrin Nine, Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025.
“Kami ingin mendorong pertumbuhan ekonomi dari daerah, dengan memperkuat infrastruktur dan menghadirkan dukungan konkret bagi pelaku UMKM kreatif,” kata Irene dalam keterangannya, Rabu, 7 Mei 2025.
Peningkatan daya saing dan pengamanan pasar dalam negeri juga menjadi salah satu fokus dalam pembahasan tersebut.
Wamenekraf Irene berharap asosiasi IUMKM dapat membantu memberi masukan konkret terhadap pemerintah terkait masalah yang ada selama ini.
Ia juga menekankan bahwa semua usaha ekonomi kreatif berskala mikro, kecil dan menengah perlu memiliki identitas usaha serta literasi keuangan yang kuat agar dapat berkembang secara berkelanjutan.
“Berbagai upaya pemerintah dalam menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai penguat integrasi identitas nasional melalui berbagai program Kemenekraf yang mendukung pegiat ekonomi kreatif,” jelas dia.
Salah satunya yaitu melalui Ekraf Hunt yang menjadi basis data untuk menampilkan potensi ekonomi kreatif lokal kepada publik sebagai pengembangan creative hub di daerah.
Program itu dilakukan melalui sinergi dengan dinas ekonomi kreatif setempat yang memanfaatkan prasarana yang sudah ada.
Selain itu, ada program ‘Emak-Emak Matic’ yang bertujuan meningkatkan literasi teknologi dan pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan, berbasis gotong royong dengan berbagai pihak dalam penyelenggaraannya.
Wamenekraf Irene juga menyarankan program Koperasi Desa Merah Putih yang digulirkan Kementerian Koperasi sebagai bentuk pendanaan alternatif bagi pegiat ekonomi kreatif.
“Kita memberikan pendampingan untuk mendorong pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Ekonomi Kreatif. Dalam konteks ekonomi kreatif, pendampingan juga diberikan kepada koperasi ekonomi kreatif yang sudah berkembang untuk mendapatkan skema dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB),” jelasnya lagi.
Terkait program perumahan bagi pegiat kreatif, Wamenekraf Irene menjelaskan bahwa pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan Kementerian Perumahan Rakyat agar pelaku ekonomi kreatif dapat mengakses pembiayaan rumah dengan DP 1 persen dengan cicilan terjangkau.
“Jadi bisa sebagai bagian dari upaya negara hadir dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat kreatif,” pungkasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi turut memberikan masukan. Deputi Cecep mengingatkan karakteristik khas sektor ekonomi kreatif yang perlu diarahkan demi berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi.
“Sektor ekraf memiliki keunikan tersendiri karena menawarkan nilai tambah dari sisi inovasi dan kreativitas. Kontribusi ekraf diarahkan untuk meningkatkan PDB nasional, ekspor, serta penciptaan lapangan kerja, sesuai target RPJMN," ucap Cecep.
Ketua Umum IUMKM Indonesia Hermawati Setyorinny mengatakan IUMKM adalah organisasi yang telah melakukan reorganisasi kepengurusannya berasal dari organisasi sebelumnya sejak 10 Juni 2015 dan berdiri tahun 2016.
IUMKM Akumandiri saat ini memiliki 500.000 anggota, dengan 10.000 di antaranya telah mendapat pendampingan intensif.
Rinny akrab disapa menyampaikan minimnya kebijakan, regulasi dan program bagi pelaku usaha dan pelaku industri ekonomi kreatif.
“Misalnya kendala akses permodalan, minimnya pendampingan, ditambah persaingan yang sangat sengit di bidang ekonomi kreatif yang masuk dari negeri luar ke indonesia, dan itu nyata bisa dilihat dimana-mana,” jelas Rinny.
Ia pun mengapresiasi pemaparan Wamenekraf dan inisiatif Kemenekraf yang telah diwujudkan dalam berbagai kegiatan melalui fasilitasi konkret.
“Kami terkejut dengan banyaknya program konkret yang sudah dijalankan, padahal ini kementerian baru. Ini menunjukkan bahwa kementerian ini bergerak cepat dan responsif terhadap kebutuhan pelaku usaha,dan ternyata banyak produk dan usaha ekraf yang bagus, berhasil menembus manca dunia yang kita tidak ketahui," ungkap dia.
Rinny menyambut gembira kolaborasi antara Kemenekraf dengan Kemenkop, Kemen UMKM dan Kementerian Perumahan Rakyat untuk program yang diusulkan bagi pelaku usaha ekonomi kreatif.
Turut hadir dari Akumandiri dalam pertemuan ini yaitu Ketua Bidang Kerja Sama Usaha, Antar Lembaga, dan Kemitraan IUMKM Sandi Suwardi Hasan, Ketua DPW IUMKM Provinsi Jawa Barat Reza Rizky Hermawan, Dani Yusup, Novi Setia Nurviat, dan Hestya Hermawaty.
Sedangkan Wamenekraf Irene didampingi Deputi bidang Pengembangan Strategi Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, Plt Direktur Jasa TIK Harry Noor Sukarna dan Direktur Fasilitasi Infrastruktur Fahmy Akmal.