Berita

Ketua Komisi XI DPR Misbakhun di Gedung Nusantara I, Kompleks DPR, Senayan, Rabu, 7 Mei 2025/RMOL

Politik

DPR Anggap Wajar BPK Mau Audit Coretax

RABU, 07 MEI 2025 | 23:33 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berencana ingin mengaudit sistem perpajakan digital (Coretax) senilai Rp1,3 triliun. 

BPK bakal memelototi proyek besar Kementerian Keuangan tersebut untuk mengantisipasi adanya penyelewengan lantaran sampai saat ini penerimaan pajak belum menunjukkan perkembangan.

Ketua Komisi XI DPR Misbakhun menilai wajar jika BPK mengaudit sistem perpajakan canggih tersebut, lantaran Coretax menguras uang negara cukup besar. 


“Menurut saya adalah hal yang wajar sebagai sebuah belanja di dalam APBN dan kemudian diaudit oleh bpk itu kan suatu proses yang wajar dan proses biasa,” kata Misbakhun di Gedung Nusantara I, Kompleks DPR, Senayan, Rabu, 7 Mei 2025.

Pihaknya menegaskan langkah BPK sudah tepat jika ingin mengaudit sistem Coretax di Kementerian Keuangan. Pasalnya, hal itu sudah menjadi tugas dan wewenangnya dalam memeriksa keuangan negara.

“Bukan soal mendukung dan tidak mendukung, apapun langkah BPK itu adalah kewenangan. Sepanjang itu kewenangan BPK itu sah menurut aturan kalau menjalankan tugasnya sah saja,” tutup politikus Golkar ini.

BPK tengah melakukan audit coretax alias sistem perpajakan canggih milik Indonesia senilai Rp1,3 triliun.

"Kami sedang proses mengaudit (coretax) karena itu kan baru. Jadi, kami sedang proses," kata Staf Ahli Bidang Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan BPK Ahmad Adib Susilo selepas Seminar Nasional di Perbanas Institute Jakarta.

Namun, Adib mengatakan hasilnya belum bisa diungkapkan sekarang. Ia hanya menekankan tim BPK saat ini sedang bergerilya di lapangan.

Ia menekankan coretax merupakan proyek besar Pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, Adib berjanji BPK akan fokus memelototi bagaimana penerapan sistem perpajakan canggih tersebut.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya