Berita

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi/RMOL

Politik

Harga Emas Naik, Mensesneg: Ini Dampak Global, Bukan Alasan Panik

RABU, 30 APRIL 2025 | 09:31 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Harga emas yang terus mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir turut menjadi perhatian pemerintah. 

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa tren ini bukanlah hal yang eksklusif terjadi di dalam negeri, melainkan dipengaruhi oleh dinamika global.

“Kalau kita perhatikan bahwa kenaikan harga emas ini tidak hanya terjadi di dalam negeri tetapi juga bagian dari pengaruh adanya kenaikan harga emas dunia yang dipicu oleh beberapa hal, di antaranya adalah berkenaan dengan geopolitik maupun geoekonomi,” ujar Prasetyo dalam keterangannya, Rabu, 30 April 2025.


Ia menjelaskan, kondisi ketidakpastian global menyebabkan permintaan terhadap emas meningkat secara signifikan. Sebagai instrumen investasi yang dinilai aman, emas menjadi pilihan utama masyarakat global, termasuk Indonesia.

“Masyarakat kita masih menganggap bahwa emas adalah instrumen investasi yang paling aman dan stabil. Dengan adanya pergerakan harga emas yang cenderung naik, menyebabkan masyarakat kita terdorong juga untuk berinvestasi dalam bentuk emas,” jelasnya.

Prasetyo juga menyoroti keberadaan bank bullion yang baru diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto, yang menurutnya memberikan akses lebih aman dan terstruktur bagi masyarakat untuk berinvestasi emas.

Menanggapi anggapan bahwa kenaikan harga emas bisa menjadi sinyal kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi, Prasetyo menilai hal tersebut terlalu berlebihan. Ia mengajak masyarakat untuk menyikapi kondisi ini secara konstruktif.

“Kalaupun ada masukan atau pandangan, kami berharap kita semua tentu memberikan pandangan yang konstruktif dan memberikan optimisme terhadap kondisi ekonomi kita,” tegasnya.

Namun demikian, ia tetap mengingatkan bahwa pandangan kritis perlu dijadikan pengingat agar pemerintah tetap waspada dan cermat dalam mengelola perekonomian nasional.

“Mari kita jadikan sebagai peringatan untuk kita terus waspada di dalam mengelola perekonomian kita dan di dalam merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi bangsa kita,” kata dia. 

Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami kenaikan signifikan pada akhir April 2025. Data dari situs resmi Logam Mulia menunjukkan bahwa harga emas 24 karat pada Selasa, 29 April 2025 mencapai Rp1.966.000 per gram, naik Rp6.000 dari hari sebelumnya.

Namun, pada Rabu, 30 April 2025, harga emas Antam sedikit terkoreksi menjadi Rp1.965.000 per gram, turun Rp1.000 dari hari sebelumnya . Harga buyback emas juga mengalami penurunan sebesar Rp1.000, menjadi Rp1.814.000 per gram.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya