Berita

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi (tangkapan layar/RMOL)

Nusantara

Dedi Mulyadi: Anak dengan Kenakalan Akut Perlu Dibina di Barak TNI

SELASA, 29 APRIL 2025 | 18:28 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bakal melibatkan aparat TNI dan Polri untuk membina anak-anak dengan kenakalan akut di Jawa Barat untuk latihan militer.

Kang Dedi akrab disapa, menuturkan bahwa banyak anak-anak di bawah umur yang kerap melakukan penganiayaan terhadap rekannya maupun orangtuanya. Seperti yang terjadi di Purwakarta, anak SMP yang membunuh kakeknya secara terencana.

Menurutnya, dilibatkannya militer dan Polri tak lain untuk melatih mental anak-anak, agar ketika anak-anak di luar rumah ketika ditegur atau dinasehati orang lain tidak terkesan kriminalisasi.


“Kenapa? Dia keras dikit nanti dikriminalisasi. Kan perlu dilakukan tindakan-tindakan yang nyata, terukur dan terencana. Maka, salah satu pilihannya adalah melibatkan TNI Polri menjadi bagian dari upaya pembinaan mereka,” kata Kang Dedi di Gedung Nusantara, Kompleks DPR, Senayan, Selasa,29 April 2025.

Dedi menerangkan anak-anak dengan kenakalan yang parah akan mendapat pelatihan militer bersama TNI dan Polri. 
 
“Siapa yang dibina? Mereka yang mengalami kenakalan akut yang sudah mengarah kriminal,” tegas dia. 

Untuk pembinaannya, lanjut Dedi, orang tua mereka yang akan menyerahkan kepada TNI dan Polri, dan akan langsung diantar ke barak oleh orang tuanya, serta menandatangani surat pernyataan latihan militer.

“Mengantar ke barak TNI-nya, mengantar ke barak Polri-nya, dan mereka status pelajarnya tidak akan hilang. Mereka tetap statusnya adalah pelajaran SMP A, SMA B, dan kemudian tetap mereka belajar sebagaimana biasa, tapi pola hidup yang diubah,” jelasnya.

“Satu, misalnya, jam tidurnya harus jam 8. Itu kan susah tuh, kalau di rumah nggak bisa. Dua, bangunnya harus jam 4 pagi,” sambungnya. 

Ia menambahkan, pihak pemerintah daerah Jawa Barat menyoroti bagaimana anak-anak tidak pulang ke rumah. Pasalnya, setelah pulang sekolah, anak-anak tersebut bersama grup motornya nongkrong sampai malam. 

“Kan kita juga tidak menyoroti bagaimana orang tua menjadi korban pinjol, menjadi korban bank emok, kemudian bank keliling. Mereka mengalami kemiskinan akut sampai rumahnya disita, sampai kompor gasnya disita demi pendidikan anak-anaknya,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya