Berita

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka/RMOL

Politik

Dunia Anggap Politik RI Anomali jika Usul Pemakzulan Gibran Diproses

SELASA, 29 APRIL 2025 | 16:32 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Usulan untuk memakzulkan Gibran Rakabuming Raka diprediksi akan memberi dampak negatif bagi politik Indonesia di mata dunia.

Pengamat politik Citra Institute, Efriza menilai, usulan makzulkan Gibran yang disampaikan Forum Purnawirawan TNI, pastinya akan menjadi sorotan dunia internasional.

"Dunia internasional tentu saja akan melihat bagaimana respons dari lembaga DPR dan eksekutif di Indonesia dalam menanggapi," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Selasa, 29 April 2025.


Menurutnya, jika usulan memakzulkan Gibran diproses oleh DPR ataupun pemerintah, maka bukan tidak mungkin kualitas demokrasi Indonesia akan dianggap rendah.

"Dunia Internasional juga diyakini sebagian besar melihat wajah politik Indonesia dalam dua sisi yang anomali," tuturnya.

Efriza mengurai, asumsi pertama yang kemungkinan muncul di dunia internasional akibat tuntutan Forum Purnawirawan TNI itu adalah soal citra institusi militer.

"Mereka (dunia internasional) akan memperkirakan bahwa militer Indonesia kembali denyutnya ke keinginan berperan aktif dalam politik, bukan kembali ke barak, sebab forum purnawirawan TNI tidak serta-merta tidak akan memantulkan citra institusi militer gelisah jika terus di barak saja," urainya. 

"Kedua, mereka akan melihat politik Indonesia teramat gaduh, sebab semestinya para purnawirawan TNI ini patuh dan taat pada Eksekutif, dengan menerima kenyataan Gibran adalah wakil presiden terpilih," sambung Efriza memaparkan.

Oleh karena itu, magister ilmu politik Universitas Nasional (UNAS) itu menyimpulkan, upaya memakzulkan Gibran akan berbuah pahit jika diteruskan, karena seharusnya hasil demokrasi melalui pemilihan umum (pemilu) dapat diterima.

"Dengan menghormati proses demokrasi, maka menghormati rakyat, dengan menjadikan aspirasinya yang sisi lain berdemokrasi tetapi sisi lainnya menghadirkan kegaduhan baru," demikian Efriza menambahkan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya