Berita

Pemandangan umum Barcelona di malam hari, sebagian tanpa listrik, setelah pemadaman listrik besar-besaran/Net

Dunia

Krisis Listrik Melanda, Spanyol dan Portugal Nyatakan Status Darurat

SELASA, 29 APRIL 2025 | 09:19 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Spanyol dan Portugal mengumumkan keadaan darurat pada Senin malam, 28 April 2025 setelah pemadaman listrik besar-besaran melumpuhkan sebagian besar Semenanjung Iberia serta beberapa wilayah Prancis selatan.

Insiden ini menyebabkan gangguan transportasi, layanan publik, dan aktivitas ekonomi di dua negara yang secara total dihuni sekitar 60 juta orang.

Operator jaringan listrik Portugal, Redes Energéticas Nacionais (REN), melaporkan bahwa pasokan listrik terputus di seluruh Iberia tak lama setelah tengah hari. 


Beberapa jam kemudian, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyatakan bahwa penyebab insiden ini masih belum diketahui. 

"Semua penyebab potensial sedang dianalisis, saya tegaskan, tanpa mengesampingkan hipotesis apa pun, kemungkinan apa pun," ujarnya dalam konferensi pers, seperti dimuat CNN

Pemandangan kekacauan terlihat di kota-kota besar seperti Madrid, Barcelona, Lisbon, Seville, dan Valencia. 

Lampu lalu lintas mati, layanan transportasi umum lumpuh, dan bandara penuh sesak oleh pelancong yang kebingungan. 

Di Madrid, Luis Ibáñez Jiménez, seorang pengemudi, menggambarkan suasana mencekam saat semua lampu lalu lintas padam. 

"Saya sedang mengemudi dan tiba-tiba tidak ada lampu lalu lintas. Keadaannya seperti hutan belantara," ujarnya.

Sementara itu, pemerintah Portugal bergerak cepat mengumumkan "krisis energi". Perdana Menteri Luis Montenegro menegaskan bahwa pemadaman listrik tidak berasal dari Portugal dan semuanya menunjukkan bahwa masalah bermula di Spanyol.

Kepala REN João Faria Conceição menjelaskan bahwa Portugal terdampak lebih parah karena mengandalkan impor listrik dari Spanyol pada pagi hari. 

"Kami berada di pinggiran," ungkap Conceição dalam konferensi pers.

Di Madrid, Wali Kota José Luis Martinez Almeida meminta warganya untuk meminimalkan pergerakan dan hanya menghubungi layanan darurat dalam situasi yang benar-benar mendesak. 

Di sisi lain, Isabel Díaz Ayuso, pemimpin daerah Madrid, mendesak pemerintah pusat untuk mengerahkan tentara dalam menangani krisis ini.

Situasi sempat mengkhawatirkan, tetapi pihak berwenang menegaskan bahwa fasilitas-fasilitas penting, seperti situs nuklir di Spanyol dan rumah sakit di kedua negara, tetap beroperasi dengan bantuan generator cadangan. 

Di Portugal, Institut Nasional untuk Keadaan Darurat Medis juga mengaktifkan rencana daruratnya.

Kebingungan juga melanda sektor transportasi. Bandara-bandara utama seperti Madrid-Barajas dan Barcelona-El Prat menghentikan banyak penerbangan secara tiba-tiba. 

Maskapai TAP Air Portugal bahkan meminta para penumpang untuk tidak menuju bandara sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. 

Ellie Kenny, seorang wisatawan di Bandara Humberto Delgado, Lisbon, menggambarkan situasi sulit di sana. 

"Ratusan orang berdiri dalam kegelapan dalam antrean, tanpa AC atau air mengalir," ujarnya. 

Di sektor kereta, layanan kereta jarak menengah dan jauh di Spanyol diperkirakan baru akan beroperasi kembali setidaknya pada hari Selasa. 

Di tengah gelapnya jalur metro Madrid, video di media sosial menunjukkan kereta-kereta yang berhenti di dalam terowongan, dengan penumpang menunggu dalam ketidakpastian.

Meski pemadaman besar di Spanyol dan Portugal berlangsung berjam-jam, Prancis selatan hanya mengalami dampak minor.

Hingga kini, penyebab pasti gangguan besar ini belum diketahui. Meskipun demikian, Antonio Costa, Presiden Dewan Eropa sekaligus mantan Perdana Menteri Portugal, menegaskan bahwa tidak ada indikasi adanya serangan siber terkait insiden tersebut.

Pemulihan jaringan listrik secara bertahap terus berlangsung, namun para pejabat memperingatkan bahwa dibutuhkan waktu berhari-hari untuk sepenuhnya memulihkan layanan dan mengatasi dampak dari krisis ini.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya