Berita

Gambar Masjid Al-Ikhlas PIK 2/Ist

Nusantara

Pembangunan Masjid Al-Ikhlas Berpotensi Jadikan PIK 2 Destinasi Wisata Religi

SENIN, 28 APRIL 2025 | 20:06 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi destinasi wisata religi lintas agama yang unik di tengah lanskap urban Jakarta.

Melalui rencana pembangunan Masjid Agung Al-Ikhlas di atas lahan 4,5 hektare di area Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2, potensi tersebut makin terbuka lebar. 

Hal itu disampaikan Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Prof. Azril Azahari dalam keterangannya kepada wartawan, Senin, 28 April 2025.
 

 
Menurut dia, pengelolaan kawasan harus berbasis ekosistem untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang. Salah satu ikon potensial adalah Masjid Menara Syariah yang berlokasi di lantai 5 Menara Syariah.

“Masjid Menara Syariah seharusnya mampu menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam, namun kehilangan kekuatan visualnya karena tersembunyi di dalam bangunan menara. Ini menjadi catatan penting untuk pengembangan wisata religi di kawasan urban seperti PIK 2,” ungkap Azril.

Lanjut dia, pembangunan ini bisa memperkuat posisi PIK 2 sebagai destinasi wisata religi, asalkan tidak hanya fokus pada fasilitas fisik semata.

Ia mendorong agar pembangunan masjid juga disertai dengan pengembangan kawasan hijau, seperti hutan mangrove yang menjadi paru-paru kota dan habitat alami bagi flora dan fauna.

“Selain masjid, kawasan ini sangat ideal dikembangkan sebagai zona green healing seperti hutan mangrove yang menjadi paru-paru kota, habitat berbagai flora dan fauna, serta ruang publik alami bagi masyarakat,” jelasnya.

Saat ini, perluasan area mangrove di PIK tengah dirancang, dari 97 hektare menjadi lebih dari 500 hektare. 

Azril menekankan pentingnya kajian terhadap dampak ekologis dan ekonomi dari setiap pengembangan, mencakup multiplier effect terhadap lingkungan sekitar.

Masih kata dia, ekosistem pariwisata ideal adalah ekosistem yang membangun keseimbangan antara manusia, lingkungan fisik, flora, fauna, dan budaya.

Azril menekankan bahwa harmoni antara unsur biotik, abiotik, dan kultural perlu dijaga, agar wisatawan tidak hanya menikmati keindahan, tetapi juga memahami pentingnya pelestarian lingkungan.

“PIK 2 harus menjadi model pariwisata urban yang tidak hanya menarik secara estetika dan ekonomi, tetapi juga menjadi contoh bagaimana harmoni dengan alam dan budaya bisa terwujud di tengah modernitas,” pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya