Sikap Ketua Bidang Riset dan Advokasi Publik LBH-AP PP Muhammadiyah Gufroni menjadi buah bibir. Dia dituduh sengaja menggiring Muhammadiyah secara organisatoris untuk membela kepentingan para mafia tanah.
Sikap Gufroni, mendapat kritikan tajam dan kecaman dari salah satu warga Muhammadiyah Paman Nurlette. Dia adalah mantan Ketua Presidium Sidang Muktamar DPP IMM.
Dia menilai sikap dan tindakan Gufroni menyeret LBH Muhammadiyah untuk membela kasus mafia tanah Charlie Candra, merupakan langkah yang tidak bijak dan melunturkan harkat dan martabat Muhammadiyah.
“Sebagai warga Muhammadiyah, saya minta Gufroni stop manfaatkan LBH Muhammadiyah untuk bela mafia tanah, sangat memalukan membela Charlie Candra sebagai pembohong, sikap dia telah merendahkan marwah dan wibawa Muhammadiyah,” kata Nurlette dalam keterangan tertulis, Senin 28 April 2025.
Menurutnya, Gufroni sudah melakukan kesalahan fatal dengan gegabah menggiring Muhammadiyah untuk membela mafia tanah berkedok korban kezaliman tanpa dia mengetahui riwayat kasus pemalsuan surat tanah, yang dilakukan oleh Charlie Candra, dan almarhum ayahnya di kawasan Cengkareng.
“Gufroni membawa Muhammadiyah bela Charlie Candra, karena tidak paham kasusnya, yang mana ini bukan tentang sengketa lahan melawan PIK2, tetapi murni pemalsuan dokumen tanah oleh Sumita Candra, ayah Charlie Candra berupa tanda tangan pemilik asli tanah the pit nio sejak tahun 1993 sesuai Putusan Pengadilan Negeri Tangerang,” tuturnya.
Lebih lanjut Nurlette mengatakan, kasus Charlie Candra, yang dibela Gufroni dari LBH Muhammadiyah telah diputuskan oleh pengadilan dan sudah memperoleh kekuatan hukum tetap. Sehingga tidak etis masih mengomentari permasalahan tersebut.
Kata Nurlette lagi, Gufroni kalau ingin membela kaum marjinal, harusnya dia datang advokasi dan membela hak ahli waris the pit nio sebagai korban pemalsuan dokumen oleh Sumita Candra.
"Bukan sebaliknya menggiring Muhammadiyah membela anaknya Charlie Candra sebagai mafia tanah," pungkasnya.