Berita

Ilustrasi/Ist

Dunia

Jepang Menolak Tunduk Sepenuhnya pada Tuntutan Tarif AS

SENIN, 21 APRIL 2025 | 15:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyatakan bahwa Tokyo tidak akan terus-menerus menuruti tuntutan Amerika Serikat (AS) terkait tarif. 

Pernyataan tegas ini disampaikan Ishiba sebagai respons terhadap upaya Presiden AS, Donald Trump, yang menargetkan sektor otomotif dan pertanian Jepang dalam perang dagang globalnya.

"Kalau Jepang menerima semua permintaan mereka, kami tidak bisa melindungi kepentingan nasional kami," ujar Ishiba dalam sidang parlemen pada Senin, 21 April 2025, seperti dikutip dari Bloomberg.


Saat ini, Jepang sedang mempersiapkan strategi untuk menghadapi putaran kedua negosiasi sebelum akhir April. Kepala negosiator Jepang telah lebih dulu bertemu dengan pejabat AS di Washington minggu lalu. Meski tuntutan AS belum terlalu jelas, Trump sering mengeluhkan minimnya mobil buatan AS yang dijual di Jepang.

Pejabat AS juga menyoroti tarif impor pertanian Jepang, termasuk tarif beras, yang dianggap sebagai hambatan perdagangan yang tidak adil.

Dalam pernyataannya di Parlemen, Ishiba membela kebijakan perlindungan sektor pertanian Jepang.

"Kami melindungi pertanian dengan berbagai cara, seperti tarif dan aturan kuota minimum," katanya. 

"Kami harus tetap melindungi sektor ini, dan tentu saja, juga menjaga keselamatan konsumen," lanjut Ishiba.

Meski bersikap tegas, Jepang tetap ingin mencari jalan kompromi. 

Mereka berharap bisa mendapatkan pengecualian dari tarif AS sebesar 24 persen, yang sementara ini telah dikurangi menjadi 10 persen selama 90 hari sejak awal bulan ini. Jepang juga menghadapi tarif 25 persen untuk ekspor mobil, baja, dan aluminium.

Media Jepang melaporkan bahwa pemerintah kemungkinan akan menawarkan peningkatan impor beras dan kedelai dari AS, serta kemungkinan melonggarkan standar keselamatan mobil impor, sebagai upaya untuk mempercepat kesepakatan tarif.

Produsen mobil AS sejak lama mengeluhkan adanya hambatan non-tarif di Jepang, seperti peraturan teknis dan keselamatan yang dianggap menyulitkan produk mereka masuk pasar. Namun Ishiba menanggapi hal ini dengan skeptis, mengatakan bahwa mobil AS dengan setir kiri tidak akan diminati di Jepang, karena di sana mobil berjalan di sisi kiri jalan.

Meski tidak menyebutkan tawaran spesifik, Ishiba menegaskan bahwa Jepang tidak akan mengorbankan petani lokal hanya demi menghapus tarif 25 persen untuk mobil.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya