Berita

Ilustrasi/9News

Dunia

Pekerja Terowongan di Queensland Terancam Penyakit Mematikan

SENIN, 21 APRIL 2025 | 13:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ratusan pekerja yang terlibat dalam proyek terowongan bawah tanah terbesar di Queensland diperkirakan akan menderita silikosis, yaitu penyakit paru-paru berbahaya dan bisa mematikan.

Penelitian dari Universitas Sydney memperkirakan sekitar 200 hingga 300 pekerja akan terkena silikosis dalam beberapa tahun ke depan.

"Sekitar 20 hingga 30 orang di antaranya kemungkinan besar juga akan mengidap kanker paru-paru akibat pekerjaan mereka," menurut laporan yang dikutip dari 9News pada Senin, 21 April 2025.


Data ini berasal dari lebih dari 2.000 pekerja yang terlibat dalam pembangunan terowongan Clem7, Airport Link, dan Legacy Way di Brisbane.

Peneliti mengambil kesimpulan ini berdasarkan data lama mengenai penggunaan alat pelindung diri dan sistem ventilasi antara tahun 2007 hingga 2013. Mereka menggunakan data tersebut untuk memperkirakan dampak jangka panjang terhadap kesehatan para pekerja.

Hasilnya, ditemukan banyak masalah seperti masker yang tidak terpasang dengan benar, pekerja yang tidak memakai masker, serta ventilasi yang buruk selama proyek berlangsung.

Silikosis adalah penyakit paru-paru yang tidak bisa disembuhkan, disebabkan oleh menghirup debu silika dalam jangka waktu lama. Penyakit ini sebelumnya sering dikaitkan dengan industri pemotongan batu buatan.

Peneliti berharap temuan ini mendorong perubahan besar dalam aturan keselamatan kerja, baik di proyek saat ini maupun di masa depan, di Queensland maupun di seluruh Australia.

Serikat Pekerja Australia juga telah menyerukan diberlakukannya standar baru terkait sistem ventilasi, agar pekerja terlindungi sejak awal.

Sebagai langkah pencegahan, Australia mulai melarang penggunaan batu rekayasa sejak tahun lalu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya