Berita

Dok Foto/Ist

Pertahanan

Jaga Ekosistem Laut, Satgasmar Lepasliarkan Tukik di Pulau Berhala

RABU, 16 APRIL 2025 | 06:54 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Dalam rangka menjaga kelestarian ekosistem laut dan habitat satwa yang dilindungi, Satuan Tugas Marinir Pengamanan Pulau Terluar (Satgasmar Pam Puter) ke-XXVIII wilayah barat tahun 2024, melepasliarkan puluhan anak Penyu atau Tukik ke laut di pesisir Pulau Berhala, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.

Pelepasan Tukik ini menjadi simbol komitmen Korps Marinir dalam menjalankan peran aktif menjaga keseimbangan ekosistem bahari.

Aksi tersebut merupakan bagian dari kegiatan konservasi yang secara rutin dilakukan oleh personel Satgasmar yang tengah menjalankan misi pengamanan pulau terluar di wilayah strategis tersebut.


Selain itu, para personel Satgasmar juga melakukan pemantauan terhadap Penyu dewasa yang bertelur di malam hari.

Setelah induk Penyu kembali ke laut, telur-telur yang ditemukan segera diamankan dan dipindahkan ke penangkaran khusus di Posko Satgas guna melindunginya dari ancaman predator alami. Setelah menetas dan Tukik berusia lebih dari satu bulan, mereka dilepas kembali ke habitat aslinya.

Komandan Satgasmar Pam Puter Pulau Berhala ke-XXVIII, Lettu Marinir Joko Santoso, mengungkapkan bahwa pihaknya menaruh harapan besar pada seluruh prajurit untuk terus memiliki kepedulian terhadap pelestarian Penyu. Ia juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan serta menghindari keterlibatan dalam aktivitas ilegal seperti perdagangan Penyu dan telurnya.

"Tindakan ini diharapkan bisa menjadi pemicu kesadaran masyarakat dan lembaga lainnya untuk turut serta dalam upaya pelestarian Penyu, yang kini keberadaannya makin terancam," ujar Joko dalam keterangannya, Selasa, 15 April 2025.

Kegiatan konservasi yang dilakukan oleh Satgasmar ini sejalan dengan arahan dari Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yaitu mencerminkan jati diri prajurit TNI AL yang tidak hanya bertugas menjaga wilayah kedaulatan, tetapi juga hadir sebagai penjaga kehidupan maritim.

Dari sumber internal, tersirat bahwa kegiatan ini bukan hanya bentuk tanggung jawab ekologis, tetapi juga menjadi bagian dari pendekatan lunak TNI dalam menjaga kedaulatan wilayah.

Hal itu dengan menunjukkan bahwa pengamanan wilayah perbatasan tidak hanya berwujud fisik, tetapi juga melalui perlindungan terhadap sumber daya alam strategis yang ada di dalamnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya