Berita

Presiden AS Donald Trump/Net

Bisnis

Saatnya Dunia Bersatu Melawan Tarif Trump

SABTU, 12 APRIL 2025 | 00:59 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Dunia diminta bersatu padu untuk melawan Presiden AS Donald Trump atas kebijakan tarif impor yang dinilai berdampak serius bagi ekonomi global.

“Sudah waktunya dunia bersatu menyatakan dengan tegas bahwa praktik intimidasi ekonomi melalui tarif sepihak yang dilakukan oleh Trump tidak bisa lagi ditoleransi,” kata Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Andalas Prof. Syafruddin Karimi kepada wartawan, Jumat, 11 April 2025.

Menurutnya, banyak negara yang melakukan negosiasi seperti mengemis kepada Trump untuk menurunkan tarif impor. Hal itu merupakan penghinaan martabat komunitas internasional


“Ketika seorang pemimpin negara besar dengan arogansi menyebut bahwa banyak negara sedang antre untuk “kissing his ass”, itu bukan sekadar pelecehan diplomatik, tapi penghinaan terhadap martabat komunitas internasional,” ujarnya.

Prof. Syarifuddin menuturkan dunia tidak boleh terus berada dalam posisi defensif, apalagi berlomba-lomba menawarkan konsesi demi menghindari sanksi ekonomi. 

“Jika semua negara tunduk pada tekanan, maka tatanan global akan berubah menjadi panggung ketakutan, bukan arena kerja sama yang adil,” tegasnya.

“Justru inilah momen penting bagi dunia untuk membuktikan bahwa solidaritas antarnegeri, terutama negara berkembang, mampu melampaui dominasi sepihak,” sambung dia.

Akademisi yang dikenal kritis ini menegaskan seluruh dunia harus kompak melawan Trump. Jika hal itu tidak dilakukan maka akan menjadi objek eksploitasi kebijakan Trump yang penuh penghinaan. 

“Saatnya komunitas internasional memberikan pelajaran kepada kekuatan besar: bahwa kedaulatan, martabat, dan keadilan tidak bisa dibeli dengan tarif dan intimidasi,” tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya