Berita

Pemimpin oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung/Net

Dunia

Lee Jae-myung Nyatakan Maju Capres Usai Pemecatan Presiden Korsel

KAMIS, 10 APRIL 2025 | 17:24 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemimpin oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung resmi mengumumkan pencalonannya dalam pemilihan presiden sela yang dijadwalkan pada 3 Juni mendatang. 

Keputusan ini diambil hanya beberapa hari setelah Mahkamah Konstitusi menguatkan pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol dan mencopotnya dari jabatan.

Dalam sebuah pernyataan video pada Kamis, 10 April 2025, Lee menyoroti perlunya menyatukan kembali bangsa yang terpecah dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi melalui peran aktif pemerintah. Ia menyebut situasi politik saat ini sebagai refleksi dari kesenjangan sosial yang semakin melebar.


“Kita memiliki lebih banyak kekayaan dibanding masa lalu, tetapi kekayaan terlalu terkonsentrasi di area tertentu. Dengan pengembangan bakat yang dipimpin pemerintah dan investasi besar dalam penelitian dan pengembangan teknologi, kita dapat menghidupkan kembali ekonomi," ujarnya, seperti dimuat ABC News. 

Lee, yang sebelumnya menjabat sebagai anggota parlemen, wali kota, dan gubernur provinsi, dikenal karena pendekatannya yang blak-blakan dan anti-elitis. 

Ia sempat kalah tipis dari Yoon dalam pemilu 2022 dan sejak saat itu memimpin kampanye untuk menggulingkan Yoon, terutama terkait keputusan kontroversial sang presiden soal deklarasi darurat militer pada Desember lalu.

Lee menekankan pentingnya menjaga hubungan strategis dengan sekutu utama, termasuk Amerika Serikat dan Jepang, tetapi menegaskan bahwa "kepentingan nasional Korea Selatan harus selalu menjadi yang utama dalam setiap keputusan."

Pencalonan Lee menambah dinamika baru dalam kontestasi politik Korsel, terutama di tengah krisis internal Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang tengah dilanda perpecahan usai kejatuhan Yoon. 

Setidaknya sepuluh politisi dari kubu konservatif diperkirakan akan maju, termasuk mantan Menteri Tenaga Kerja Kim Moon Soo dan Wali Kota Daegu Hong Joon-pyo.

Kweon Seong-dong, ketua PPP sekaligus loyalis Yoon, melontarkan kritik keras terhadap Lee. Ia menuduh bahwa kemenangan Lee hanya akan memperburuk polarisasi.

“Jika Lee menjadi presiden, ia akan dengan kejam menggunakan pedang dogmatisme dan pembalasan. Ia akan semakin memperdalam perpecahan negara,” tegas Kweon.

Sementara itu, Lee juga tengah menghadapi tantangan hukum yang cukup serius. Ia sedang menjalani lima persidangan atas tuduhan korupsi dan kejahatan lainnya, meskipun belum ada vonis yang dijatuhkan.

Di sisi lain, Han Dong-hoon, kepala faksi anti-Yoon dalam PPP, turut mengumumkan pencalonannya pada hari yang sama dengan Lee. Ia menempatkan dirinya sebagai figur konservatif moderat yang menentang darurat militer dan menyerukan penolakan terhadap “pemerintahan monster” yang ia klaim akan dibentuk oleh Lee.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya